Mungkin Anda pernah mendengar istilah ‘penyakit lupa’, atau kadang kala orang usia lanjut sering mengeluh suka melupakan hal tertentu. Janganlah Anda anggap sepele keluhan itu, karena bisa jadi keluhan itu merupakan bagian dari penyakit Alzheimer. Dan tidak sedikit juga salah paham mengenai kondisi ini di tengah masyarakat, simak fenomena paling umum dari sebagian mispersepsi Alzheimer di masyarakat:
-
Mitos: Banyak Belajar Banyak Lupa
Fakta: Salah. Lupa yang disebabkan oleh Alzheimer dikarenakan penurunan fungsi otak, dimana dipicu oleh kematian dari sel-sel otak. Selain itu, pada otak penderita Alzheimer juga ditemukan plak protein abnormal yang menyebabkan kematian sel. Apabila dilakukan pemotongan pada otak penderita penyakit Alzheimer, terlihat otaknya menjadi lebih kecil dibandingkan otak normal. Nah kegiatan belajar justru melatih dan menjaga fungsi otak. Semakin konsisten Anda melatihnya, maka akan semakin baik performanya. Justru banyak belajar, tidak mudah lupa.
-
Mitos: Ketika Tua Nanti Kita Semua Mutlak Pikun
Fakta: Tidak sepenuhnya benar. Sebagian manula ditemukan masih memiliki daya ingat yang baik. Alzheimer merupakan kondisi penyakit yang terjadi pada sebagian orang di usia tua. Dari beberapa jurnal ditemukan saran pencegahan Alzheimer adalah berupa melatih otak dengan cara membaca, bermain puzzle, menulis jurnal keseharian, olahraga atau pun asupan makan. Dengan menjalankan kiat pencegahan Alzheimer, Anda dapat mengurangi risiko terkena Alzheimer di masa tua Anda dari sekarang.
-
Mitos: Ukuran Otak Penderita Alzheimer Sama dengan Normal
Fakta: Salah. Pada otak penderita Alzheimer ditemukan plak protein abnormal yang menyebabkan kematian sel. Apabila dilakukan pemotongan pada otak penderita penyakit Alzheimer, terlihat otaknya menjadi lebih kecil dibandingkan otak normal.
-
Mitos: Alzheimer Hanya Berdampak Pada IngatanFakta:
Salah. Pada keadaan penyakit yang lanjut, seorang penderita Alzheimer
bisa memiliki kesulitan dalam mengganggu aktivitas sehari-hari dan
mengalami gangguan berpikir. Penderita Alzheimer dapat memiliki masalah
berbicara, merasa cemas dan gelisah. Berikut ini adalah beberapa gejala
umum dari penyakit Alzheimer: Hilang ingatan, suka bingung dengan waktu
dan tempat (disorientasi), gangguan berbicara, kesulitan menyelesaikan
tugas yang biasa dilakukan, ceroboh dan lalai.
-
Mitos: Ginkgo Biloba adalah Obat Alzheimer
Fakta: Salah. National Center for Complementary dan Alternatif Medicine, bagian dari National Institutes of Health, Amerika Serikat mendanai sebuah penelitian mengenai ginkgo biloba yang melibatkan enam pusat medis dan lebih dari 3.000 orang berusia antara 72 hingga 96 tahun selama tujuh tahun. Hasil penelitian tidak menemukan hubungan ekstrak ginkgo biloba memberikan efek penurunan kognitif pada orang lanjut usia, khususnya memori, konstruksi visual-spasial, bahasa, perhatian dan kecepatan psikomotor.
Sampai saat ini belum ditemukan obat
pasti untuk pengobatan Alzheimer. Terdapat beberapa obat-obatan untuk
penyakit ini, dan penggunaannya harus berada dibawah supervisi dokter.
Idealnya, pengobatan penyakit Alzheimer
membutuhkan sebuah tim dokter yang melibatkan dokter penyakit dalam
(spesialis geriatri-yang merawat orang tua), dokter saraf, dan
psikiater.
Selain itu, dukungan keluarga dan
orang-orang terdekat juga diperlukan dalam membantu seorang penderita
Alzheimer. Keluarga dapat membantu penderita Alzheimer untuk melakukan
kegiatan sehari-hari, aktivias fisik
dan melakukan interaksi sosial. Penderita Alzheimer juga perlu dibantu
untuk mengingat dengan berbagai alat pembantu seperti kalender harian
atau jurnal harian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar