Tampilkan postingan dengan label CERPEN KIMIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CERPEN KIMIA. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 07 September 2013
KIMIA DALAM KUNANG-KUNANG
Salah satu yang mengganjal saya selama ini adalah bagaimana
menjadikan kimia itu menarik dan mudah dalam membangun kompetensi kimia
pada siswa. Saya mencoba membuat beberapa puisi dan cerita-cerita kimia.
Mudah-mudahan dapat membantu pembaca (sekaligus teman2 guru) dalam
mengajarkan kimia, minimal untuk kegiatan appersepsi atau sebagai
tambahan bacaan di rumah. Ini adaalah salah satu puisi kimia berjudul:
“Kimia dalam Kunang-Kunang”.
Adalah setitik kilapan warna di antara sejuta rupa
memancarkan kilau mempesona dalam dekapan kelamnya sang malam
tampak pendar kelap-kelip cahaya di antara rumput dan ilalang
Ternyata itu dari perpendaran cahaya mu, kunang-kunang.
Adalah setitik kilapan warna di antara sejuta rupa
memancarkan kilau mempesona dalam dekapan kelamnya sang malam
tampak pendar kelap-kelip cahaya di antara rumput dan ilalang
Ternyata itu dari perpendaran cahaya mu, kunang-kunang.
Senin, 22 April 2013
CERPEN KIMIA
Dia bukan adik kandungku
Aku termangu mendengarkan
ceritanya. Lilis bercerita tentang ayah ibunya yang telah wafat waktu
dia berumur 2 tahun dan kemudian dia diasuh oleh ibuku. Kukira dia adik
kandungku; makanya aku sering berdebar kalau dia sedang menyandarkan
badannya ke badanku atau dia sedang manja. Tak terasa aku menarik nafas
panjang. Aku sangat menyukainya. Kemana-mana aku yang mengantarnya. Dia
lincah namun sederhana. Apakah setelah kutahu bahwa dia bukan adikku
lantas aku mencintainya? Rasanya tak mungkin, kami sudah seperti kakak
beradik. Mengapa sekarang aku menjadi bingung menghadapinya?
Senin, 18 Februari 2013
Cinta Terlarang Elektron
Elektron duduk termenung, sesekali ia kayuhkan kedua kakinya agar ayunan bergerak perlahan. Ayunan yang sering disebut orbital merupakan tempat yang paling Elektron sukai. Jadi siapapun orang yang ingin menemukannya langsung saja menuju orbital. Walau demikian, tidaklah mudah untuk bertemu Elektron di sana. Tapi setidaknya orbitallah tempat kemungkinan Elektron melepaskan penatnya ketika ia berada di rumah atom.
Rabu, 06 Februari 2013
Cerpen Kimia
Sabtu, 02 Februari 2013
CERPEN KIMIA
Nikel Aliansi Para Logam
“Na..na…na…!! hmm…hmm….hmm…!!”gumam Nikel
(Ni) pelan sambil berjalan hilir mudik didepan Besi (Fe) dan Krom (Cr). Mereka bertiga
sedang menunggu manusia untuk membantunya membuat campuran logam tahan asam atau yang disebut Nikrom.
“Nikel..! kau bias diam tidak? Dari
tadi jalan terus hilir mudik kayak setrikaan, bentar lagi kita kan mau bantu
manusia buat….apa sih?Krom! manusia tadi bilang apa ya, aku lupa lagi,
kita-kita ini mau dipadukan lalu namanya perpaduan kita itu apa lupa lagi?” teriak Besi
“Campuran logam tahan asam! itu yang
disebut Nikrom” jawab Krom
“Iya, itu…Nikrom, kau duduklah sebentar
Nik, jangan hilir mudik mulu”
“Besi, aku gugup…aku kan baru sekarang
mau dipadukan dengan kau dan si Krom, kalau dengan Tembaga dalam membuat koin/Monel
aku sering” sahut Nikel (Ni)
“Iya
duduk dulu, sebentar lagi manusia-manusia itu datang, tumben kau merasa gugup, biasanya juga kalau denganku
bantu manusia membuat sendok makan biasa aja tuh” balas Besi
“Itu kan sering Besi! Mendadak rewel sih kau ini, tapi ngomong-ngomong kau berapa % sih nyumbang tubuhmu buat Nikrom
itu?” Tanya Nikel sambil berhenti melangkah dan menatap kearah Besi
“Aku, Cuma 25%” sahut Besi balik menatap
“Kau Krom? berapa %?” Tanya Nikel lagi
pada Krom
“ 15% lah ngapain banyak-banyak?” jawab
Krom (Cr)
“Berarti aku yang paling banyak 60%”
“Gak papalah buat Monel juga kau 60%
kan daripada Tembaga yang 40%, amal…nik,amal!” teriak Besi
“Amal sih amal, tapi lama-lama aku bisa
habis juga”
“Mang sejak kapan sih, kau suka jadi aliansipara logam?” Krom yang bertanya
“Ya sejak manusia bernama Axel
Crostedt tahun1751 menemukan ku, sejak saat itu aku banyak diburu, selain pelapis
logam tahan karat tentunya, aku bersama Tembaga memulai karier cie…karier, jadi mata uang di Amerika serikat dan Switzerland”
jawab Nikel
“Wah, enak dong pernah jadi mata uang negara Adi kuasa” komentar Krom
“Itu dulu, waktu jadi mata uang syiling
ya, secara dia itu putih mengkilat ha..ha…”
ejek Besi
“Gak bosan apa jadi aliansipara logam
terus?” Tanya Krom lagi
“Enggak sih, tapi selain jadi aliansipara logam sekali-kali aku juga suka jadi
katalis reaksi adisi H2 dalam membantu manusia membuat mentega atau margarin”
“Oya, enak ya, tapi manusia-manusia itu
pada kemana ya? kok belum datang juga sih?” kata Krom sambil berdiri melirik kesana
kemari
“Iya nih, padahal di tempatku rasanya
suhunya sudah mencapai 3005K, aku bias mendidih
nih” kata Nikel
“Ah masa, di tempatku adem-adema jatuh”
sahut Besi masih duduk acuh tak acuh
“Ya sudah, bagaimana kalau kita pulang
dulu ke rumah masing-masing entar kita kumpul lagi disini, oya Nik, aku tidak tahu
rumahmu, bagaimana nanti menghubunginya?” Tanya Krom lagi
“GampangRumahkudekatPaladiumsamaPlatinakok,
jemputajaentar di kampungSistemPeriodikUnsur di gang 4 blok VIIIB nomorrumah
28” jawabNikel
“Masihsebloksamaaku,
entarsama-samaajalahjemputnya” sahutBesilagi
“Boleh, oyaakulupa kata
manusiaselainmembuatNikromkitajugakedepannyaadarencanabuatbaja Stainless Steel
“sahutKrom
“Buatapabaja kayak gitu?” Tanya Besi
“Katanyasihbuatpembuatanrelkeretaapi,
senapandan thank”
“Oh, yasudah,
akujugamaumembantumanusiamembuatcampuranlogam electroplating dulu,
nantijanganlupayaKromjemputaku” kata Nikel
“Okenik, selamatbertugas!”
Kamis, 31 Januari 2013
Cerpen Kimia
Nikel Aliansi Para Logam
“Na..na…na…!! hmm…hmm….hmm…!!”gumam Nikel
(Ni) pelan sambil berjalan hilir mudik didepan Besi (Fe) dan Krom (Cr). Mereka bertiga
sedang menunggu manusia untuk membantunya membuat campuran logam tahan asam atau yang disebut Nikrom.
“Nikel..! kau bias diam tidak? Dari
tadi jalan terus hilir mudik kayak setrikaan, bentar lagi kita kan mau bantu
manusia buat….apa sih?Krom! manusia tadi bilang apa ya, aku lupa lagi,
kita-kita ini mau dipadukan lalu namanya perpaduan kita itu apa lupa lagi?” teriak Besi
“Campuran logam tahan asam! itu yang
disebut Nikrom” jawab Krom
“Iya, itu…Nikrom, kau duduklah sebentar
Nik, jangan hilir mudik mulu”
“Besi, aku gugup…aku kan baru sekarang
mau dipadukan dengan kau dan si Krom, kalau dengan Tembaga dalam membuat koin/Monel
aku sering” sahut Nikel (Ni)
“Iya
duduk dulu, sebentar lagi manusia-manusia itu datang, tumben kau merasa gugup, biasanya juga kalau denganku
bantu manusia membuat sendok makan biasa aja tuh” balas Besi
“Itu kan sering Besi! Mendadak rewel sih kau ini, tapi ngomong-ngomong kau berapa % sih nyumbang tubuhmu buat Nikrom
itu?” Tanya Nikel sambil berhenti melangkah dan menatap kearah Besi
“Aku, Cuma 25%” sahut Besi balik menatap
“Kau Krom? berapa %?” Tanya Nikel lagi
pada Krom
“ 15% lah ngapain banyak-banyak?” jawab
Krom (Cr)
“Berarti aku yang paling banyak 60%”
“Gak papalah buat Monel juga kau 60%
kan daripada Tembaga yang 40%, amal…nik,amal!” teriak Besi
“Amal sih amal, tapi lama-lama aku bisa
habis juga”
“Mang sejak kapan sih, kau suka jadi aliansipara logam?” Krom yang bertanya
“Ya sejak manusia bernama Axel
Crostedt tahun1751 menemukan ku, sejak saat itu aku banyak diburu, selain pelapis
logam tahan karat tentunya, aku bersama Tembaga memulai karier cie…karier, jadi mata uang di Amerika serikat dan Switzerland”
jawab Nikel
“Wah, enak dong pernah jadi mata uang negara Adi kuasa” komentar Krom
“Itu dulu, waktu jadi mata uang syiling
ya, secara dia itu putih mengkilat ha..ha…”
ejek Besi
“Gak bosan apa jadi aliansipara logam
terus?” Tanya Krom lagi
“Enggak sih, tapi selain jadi aliansipara logam sekali-kali aku juga suka jadi
katalis reaksi adisi H2 dalam membantu manusia membuat mentega atau margarin”
“Oya, enak ya, tapi manusia-manusia itu
pada kemana ya? kok belum datang juga sih?” kata Krom sambil berdiri melirik kesana
kemari
“Iya nih, padahal di tempatku rasanya
suhunya sudah mencapai 3005K, aku bias mendidih
nih” kata Nikel
“Ah masa, di tempatku adem-adema jatuh”
sahut Besi masih duduk acuh tak acuh
“Ya sudah, bagaimana kalau kita pulang
dulu ke rumah masing-masing entar kita kumpul lagi disini, oya Nik, aku tidak tahu
rumahmu, bagaimana nanti menghubunginya?” Tanya Krom lagi
“GampangRumahkudekatPaladiumsamaPlatinakok,
jemputajaentar di kampungSistemPeriodikUnsur di gang 4 blok VIIIB nomorrumah
28” jawabNikel
“Masihsebloksamaaku,
entarsama-samaajalahjemputnya” sahutBesilagi
“Boleh, oyaakulupa kata
manusiaselainmembuatNikromkitajugakedepannyaadarencanabuatbaja Stainless Steel
“sahutKrom
“Buatapabaja kayak gitu?” Tanya Besi
“Katanyasihbuatpembuatanrelkeretaapi,
senapandan thank”
“Oh, yasudah,
akujugamaumembantumanusiamembuatcampuranlogam electroplating dulu,
nantijanganlupayaKromjemputaku” kata Nikel
“Okenik, selamatbertugas!”
CERPEN KIMIA
Arsen
Si Pembunuh
Bayaran
“Ya tuhan…apa yang
terjadi denganmu?”, dirabanya dahi istrinya itu terasa panas sekali
“Sudah kau ukur
temperaturmu”
Suaminya duduk di pinggir
tempat tidur
“Sayangku sudah berapa lama
ini terjadi?”
“Beberapa hari, mungkin
cuma kena virus”
Suaminya meraba
nadinya.Terasa lemah dan jarang-jarang. Ketika dia membungkuk kedepan, dia
mencium bau napas istrinya.
”Apakah tadi kau makan
masakan yang berbumbu bawang putih?”
Istrinya menggelengkan
kepalanya
“ Sudah dua hari aku
tidak makan apa-apa”, suaranya hanya bisikan
Suaminya membungkukan
badan dan dengan lembut menarik kelopak matanya
“Apa kau merasa haus?”,
istrinya mengangguk
“Nyeri,otot-otot kejang,
muntah-muntah, dan mual?”
Semuanya, pikir istrinya
lemah. Tapi dia berkata
“Apa yang terjadi
denganku?”
“Kau bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaanku?”
“Akan kucoba”
Suaminya menggemgam
tangannya ”Kapan kau mulai merasa seperti ini?”
“Kemarin..kemarin sore,
waktu kau baru pulang dari LA”, suaranya makin lemah
“Apa kau ingat sakitmu
ini setelah makan atau minum sesuatu?”
Istrinya menggeleng
“Kau hanya merasa
kondisimu makin hari makin buruk?”
Istrinya mengangguk.
“Kau sarapan disini
bersama anak-anak?”
“Biasanya, ya.”
“Dan anak-anak tidak apa-apa?”
Istrinya mengangguk
“Bagaimana dengan makan
siang?kau selalu makan siang di tempat yang sama setiap hari?”
“Tidak. Kadang-kadang aku
makan siang dikantor, kadang aku menjamu tamu di Restoran” suaranya makin lirih
“Apakah ada Restoran yang
secara teratur kau kunjungi dan kau selalu memilih makanan yang sama?”
Istrinya merasa capek
sekali untuk melanjutkan percakapan itu, ingin rasanya supaya suaminya yang
dokter itu pergi saja. Dipejamkannya matanya
“Sayang, tahanlah.
Dengarkan aku”ada nada mendesak dalam suaranya
“Apakah kau selalu makan
dengan seseorang tertentu?”
“Istrinya
mengerjap-ngerjap mengusir kantuknya.”Tidak.” mengapa dia menanyakan hal
seperti itu?
“Virus,” gumamnya “Pasti
virus, bukan?”
Suaminya menarik napas
dalam-dalam. ”Bukan. Seseorang telah meracunimu.”
Jawaban itu membuat
istrinya membelakakan matanya “Apa?aku tak percaya.”
Suaminya mengerutkan
keningnya “Menurutku ini racun Arsenikum, tapi Arsenikum tak di jual bebas di negeri kita.”
Tiba-tiba istrinya merasa
takut ”Siapa-siapa yang telah meracuniku?”
Suaminya meremas tangannya “ Sayangku kau harus memeras otakmu. Kau yakin,
kau tak pernah melakukan sesuatu secara rutin, sehingga seseorang bisa memberi
makanan atau minuman yang sama setiap hari?”
“Tentu saja tidak,”
protes istrinya lemah. “Sudah kukatakan , aku…” kopi. Johan. Kopi seduhanku
pasti istimewa.” Oh, Tuhan!”
“Apa?”
Istrinya berdehem,
berusaha bicara sebaik-baiknya, ”Johan. Johan selalu memberiku kopi setiap pagi
di kantor”
Suaminya terbelalak
memandangnya.” Tidak. Tak mungkin johan yang melakukannya. Apa alasannya dia
ingin membunuhmu”
“Dia ingin menyingkirkan
aku”
Begitulah kawan, aku
arsenikum baru saja beraksi menyusup lewat minuman kopinya sang pengusaha itu.
Setiap pagi aku di susupkan lewat kopi oleh rekan kerjanya dengan kadar yang
sedikit sekali sehingga aku menggrogotinya perlahan-lahan dan akhirnya dia
jatuh sakit seperti itu.
Langganan:
Postingan (Atom)