Senin, 10 Juni 2013

Penyebab Kebiasaan Mengerat Gigi Saat Tidur

Tanya:
Saat sedang tidur, saya selalu mengeluarkan suara gigi beradu (mengerat gigi). Ini sangat mengganggu suami, tetapi saya sendiri tidak pernah menyadari hal itu. Bagaimana cara mengatasinya? Apakah ini gejala ini berarti kelainan pada kesehatan?
Novi, 30 tahun


Jawab:
Dear Mbak Novi,

Gerakan fungsional yang tidak normal seperti mengeratkan gigi rahang atas dan bawah sehingga mengeluarkan suara seperti gigi beradu pada waktu tidur, dalam istilah kedokteran gigi disebut bruxism.

Bruxism malam hari biasanya diketahui dari teman sekamar penderita atau dari orangtua pada penderita anak-anak. Bruxism dapat terjadi pada semua usia, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Bruksism yang terjadi pada anak-anak memiliki etiologi yang sama dengan bruksism yang terjadi pada orang dewasa.

Bruxism dapat disebabkan banyak faktor, seperti:

1. Tingginya tingkat kecemasan dan stres akibat pekerjaan atau permasalahan sehari-hari.

2. Adanya pola tidur yang mengganggu seperti mengorok.

3. Terdapat kelainan oklusi, susunan gigi rahang atas yang tidak rapi/baik sehingga menyebabkan kontak yang prematur.

4. Tingginya konsumsi minuman/makanan yang mengandung kafein, seperti kopi, cola, cokelat.

5. Tingginya kadar alkohol dalam darah.

6. Kebiasaan merokok.

Bila proses bruxism ini dibiarkan, dapat terjadi pengasahan/keausan/hilangnya lapisan email di bagian dataran kunyah gigi yang akan menyebabkan bagian dentin sampai pulpa gigi terbuka, sehingga menimbulkan rasa ngilu/sakit. Bruxism juga dapat menyebabkan kelainan pada sendi pengunyahan.

Ada beberapa terapi untuk mengatasi bruxism:

drg. Dina Adrianti1. Dengan menghilangkan/mengurangi faktor penyebabnya, seperti menghilangkan stress, dll.
2. Pemakaian alat seperti “mouth guard” yang dibuat oleh dokter gigi dapat melindungi gigi dan mengurangi aus.
3. Bila telah terjadi keausan pada dataran kunyah gigi, gigi dapat diperbaiki dengan cara pembuatan onlay atau crown.

Semoga informasinya bermanfaat.
Salam Senyum Gigi Sehat.

drg. Dina Adrianti
www.MeetDoctor.com

Tidak ada komentar: