Jumat, 28 November 2014

Manfaat Tinja, Dari Pupuk Hingga Bahan Bakar Bus

Inggris baru-baru ini meluncurkan bus berbahan bakar gas dari kotoran manusia. Kendaraan umum yang dinamai Bio-Bus itu bisa menjangkau jarak 300 kilometer jika tangkinya diisi penuh.
Tetapi tahukah Anda, kotoran manusia sejak lama sudah banyak membantu manusia dan digunakan dalam berbagai teknologi. Di Eropa pada abad pertengahan urin biasa digunakan untuk mencuci pakaian. Di masa yang sama urin digunakan orang Romawi untuk menghitamkan bahan kulit dan membersihkan wol.
Berikut adalah manfaat-manfaat kotoran manusia:

Sahabat petani
Salah satu manfaat utama kotoran manusia adalah sebagai pupuk. Sebelum abad 19, di Inggris kotoran manusia rutin dibawa dari kota-kota ke desa-desa untuk menyuburkan perkebunan.
Menurut penelitian, kotoran satu manusia selama satu tahun mengandung cukup nutrisi untuk menumbuhkan 250 kilogram bibit tanaman. Cukup untuk memberi makan satu manusia selama satu tahun penuh.
Adapun di Cina toilet biasanya merupakan tempat untuk menampung urin yang akan digunakan sebagai pupuk. Tetapi di Swedia penampungan urin kini diwajibkan. Upaya itu diambil untuk menghemat anggaran pupuk untuk petani.
Energi tinja
Menyaring biogas dari tinja bukan konsep baru. Penduduk Asyiria di tinggal di sekitar wilayah Irak dan Iran modern, menggunakan gas dari tinja untuk memanaskan air mandi pada abad 10 sebelum masehi.
Di pedesaan Cina sistem sanitasi berteknologi rendah memainkan peran penting untuk membunuh parasit, sembari menghasilkan bahan bakar untuk memasak.
Swedia dan Jerman adalah dua negara pengguna gas dari tinja terbesar di dunia. Di Jerman fasilitas pengolahan kotoran manusia menjual gasnya kepada pembangkit listrik nasional.
Pemimpin energi berbasis tinja adalah Swedia. Meski Inggris sudah meluncurkan Bio Bus, tetapi Swedia sudah menetapkan kebijakan untuk memprioritaskan energi bio-metana untuk truk dan bus. Dengan inisiatif itu Swedia ingin mengurangi polusi udara dan mengedepankan energi terbarukan.
Yang terbaru ada di Bristol Robotics Laboratory, Inggris yang menggunakan energi urin untuk mengisi ulang baterai telepon seluler. Para ilmuwan di laboratorium itu menyedot listrik yang dihasilkan mikro-organisme saat mengurai urin dalam proses metabolismenya. (Live Science)

Tidak ada komentar: