Isomer geometri adalah isomer yang terjadi pada dua molekul yang
mempunyai rumus molekul sama, tetapi berbeda dalam penataan atom atom
dalam ruang. Selalu ingat bahwa sebenarnya molekul molekul itu ada pada
ruang tiga dimensi yang atom atomnya berikatan dengan penataan
sedemikian rupa. Isomer geometri terjadi karena ketegaran (rigidity)
dalam molekul dan hanya dijumpai dalam dua kelompok senyawa yaitu alkena
dan senyawa siklik.
Jika suatu gugus atau atom terikat oleh ikatan sigma saja (sp3, umumnya
pada senyawa yang berikatan tunggal), maka gugus atau atom yang terikat
tersebut dapat berputar sedemikian rupa sehingga bentuk molekulnya akan
selalu sama.
Contoh :
Berbeda halnya dengan gugus atau atom yang terikat oleh ikatan rangkap
dimana ada ikatan sigma dan pi dalam molekul (sp2). Gugus atau atom ini
tidak dapat berotasi tanpa mematahkan ikatan pi –nya terlebih dahulu.
Sehingga ada sifat ketegaran adalam molekul yang menyebabkan jika letak
atom atau gugusnya berbeda, maka sifat senyawa tersebut berbeda pula.
Artinya lagi kedua senyawa tersebut adalah berbeda.
Contoh :
Kedua senyawa diatas adalah berbeda dimana pada senyawa pertama letak
atom Cl-nya sesisi sedangkan pada senyawa kedua letak atom Cl-nya
berbeda sisi. Senyawa pertama tidak mudah diubah menjadi senyawa kedua,
begitu juga sebaliknya karena ikatan rangkap antara atom karbonnya
berisifat tegar.
Jika dalam senyawa, dua gugus atau atom yang sama terletak pada satu sisi ikatan pi, maka disebut dengan cis, dan jika letaknya berlwanan disebut dengan trans.
Perbedaan kedua senyawa dapat dibuktikan dari perbedaan sifat fisikanya
seperti titik didih kedua senyawa yang berbeda. Senyawa
cis-1,2-dikloroetena memiliki titik didh 60 derajat celsius sedangkan
senyawa trans-1,2-dikloroetena memiliki titik didih 48 derajat celsius.
Apakah kedua senyawa tersebut termasuk isomer struktural???
Jawabannya tidak, karena ikatan atom atom dan lokasi ikatan rangkap pada
kedua senyawa tersebut adalah sama sehingga bukan merupakan isomer
struktural. Pasangan senyawa diatas secara umum termasuk ke dalam
kelompok stereoisomer, yaitu senyawa yang rumus strukturnya sama tetapi
yang berbeda hanyalah penataan atom atom adalam ruang. Secara lebih
spesisfik, kedua pasangan senyawa diatas disebut berisomer geometri (cis
– trans).
Ingat !!
Senyawa alkena yang berisomer geometri bukanlah termasuk berisomer
struktural, karena secara struktural ( letak atom atom dan posisi ikatan
rangakap) adalah sama.
Apa syarat senyawa alkena yang memiliki isomer geometri??
Syarat suatu senyawa yang memiliki isomer geometri adalah tiap atom
akrbon yang berikatan pi (rangkap) harus mengikat gugus – gugus yang
berlainan.
Contoh : 2 – pentena
Pada senyawa pentena diatas, kedua atom karbon yang berikatan rangkap
mengikat gugus gugus yang berlainan. Atom karbon pertama mengikat atom H
dan gugus CH3, sedangkan atom kedua mengikat H dan gugus – CH2CH3.
Senyawa pentena diatas disebut memiliki isomer geometri.
Jika gugus atau atom yang diikat oleh karbon yang berikatan rangkap ada
yang sama, walaupun mempunyai ikatan rangkap yang tegar dan tidak dapat
berotasi, tetapi senyawa tersebut tidak berisomer geometri.
Perhatikan senyawa dibawah
Karbon pertama yang berikatan rangkap sama sama mengikat atom H,
sehingga bentuk pertama dan kedua senyawa diatas adalah sama walaupun
penggambaran strukturnya pada bidang datar terlihat berbeda. Ingatlah
bahwa molekul sebenarnya ada pada ruang tiga dimensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar