Efek dari rokok telah terbukti banyak merugikan kesehatan tubuh
manusia, sehingga saat ini banyak produsen rokok mencoba berbagai cara
untuk menciptakan rokok agar terlihat lebih sehat. Salah satunya dengan
menciptakan rokok herbal. Tapi benarkah rokok herbal lebih sehat
dibanding rokok biasa?
“Ada yang mengatakan rokok herbal lebih sehat. Siapa bilang? Semua
rokok adalah herbal,” ungkap Dr Zaenal Abidin, MH, Ketua Umum Pengurus
Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), di Jakarta.
Sang dokter ini pun menjelaskan kalau semua rokok terbuat dari
tumbuh-tumbuhan, dan semuanya merupakan bahan herbal. Sehingga ia
menyatakan tidak benar klaim kalau rokok herbal lebih sehat dari rokok
biasa.
“Anda bisa tanyakan kepada pada pakar-pakar yang ada di sini, semua rokok adalah herbal. Tidak benar lebih sehat,” tuturnya.
Sementara itu, dilansid dari detikhealth, rokok herbal biasanya
berisi campyran rempah dengan rasa beda sehingga memberikan aroma
tertentu. Aroma mint, cengkeh, kayu manis, jasmine, rose dan mental
merupakan aroma yang biasa pada rokok herbal.
Meskipun bahan dalam rokok herbal bisa ditemukan dalam toko makanan
kesehatan, tapi ketika rokok ini dinyalakan maka tumbuh-tumbuhan
tersebut juga bisa menghasilkan karbon monoksida dan tar yang biasa ada
dalam rokok tembakau.
Selain itu, akibat pembakaran rokok ini tetap merugikan bagi orang
disekitarnya. Menghisap asap yang dihasilkan dapat menyebabkan orang
yang ada disekitar asap tersebut memiliki resiko bahaya kanker paru-paru
atau jantung.
The National Institute on Drug Abuse mengungkapkan bahwa rokok
kretek herbal berbahaya ketika dibakar. Bahan kimia yang dihasilkan
ketika dibakar bisa meningkatkan risiko perokok dari bahaya infeksi
pernapasan pneumonia, bronkitis dan paru-paru.
Sedangkan studi oleh National Institute on Drug Abuse Intramural
Research Program di Baltimore menemukan bahwa rokok kretek serta rokok
yang menyatakan bebas bahan adiktif tetap mengandung kadar nikotin yang
sama dengan rokok yang standar ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar