Creatine adalah salah satu suplemen yang paling
efektif, aman, dan juga populer pada kalangan atlit binaraga atau atlit
olahraga umum.
Sudah sewajarnya bahwa dengan banyaknya manfaat yang ditawarkan oleh
suplemen creatine, banyak pula mitos-mitos yang tidak benar dan tidak
memiliki dasar ilmiah, namun hal tersebut cukup membuat para atlit
akhirnya meninggalkan salah satu suplemen yang paling favotir ini selain
amino dan whey protein.
Berikut 6 mitos dan fakta sebenarnya mengenai suplemen creatine :
Creatine buruk bagi ginjal
Fakta : mitos ini terlihat agak tida berdasar dan
kemungkinan mengambil dasar dari logika tentang rusaknya ginjal
disebabkan oleh meningkatnya kreatinin darah (limbah protein daging
dalam makanan yang dibuang dari darah oleh ginjal). Namun ada bukti
klinis yang mengungkapkan mitos tersebut, adalah Poortmans JR penulis
penelitian dari Universitaires De Bruxelles, Belgia, yang
melakukan penelitian bersama rekan-rekannya. Para peneliti memberikan 20
gram dosis suplemen creatine monohydrate pada 5 pria sehat setiap hari
selama 5 hari. Hasilnya, mereka tidak menemukan adanya perubahan
signifikan dalam ativitas ginjal, kecuali jika memiliki gangguan ginjal
sebelum mengonsumsi suplemen creatine, itu mungkin akan membuat sedikit
pengaruh pada kerusakan ginjal.
Creatine akan menghambat pertumbuhan pada remaja
Fakta : creatine adalah biomolecule yang ditemukan
pada tubuh manusia dan juga pada berbagai makanan, yang membantu
pertumbuhan manusia pada usia remaja dan pertumbuhan masa otot pada
orang dewasa. Sehingga aman dikonsumsi oleh setiap orang.
Creatine adalah steroid
Fakta : “tak kenal maka tak sayang” istilah tersebut
mungkin cocok untuk yang beranggapan bahwa creatine adalah steroid.
Pasalnya, sudah banyak artikel bahkan penelitian yang membahas tentang
creatine dan menyebutkan bahwa creatine adalah asam amino alami yang
berperan dalam meningkatkan masa otot dan memperkuat otot.
Tidak perlu suplemen creatine karena telah banyak tersedia pada makanan
Fakta : Creatine memang ditemukan pada beberapa
makanan terutama daging sapi, namun kandungan creatine pada daging tidak
mencukupi kebutuhan creatine tubuh terutama kebutuhan para atlit
binaraga, terkecuali jika mengonsumsi daging sapi dalam jumlah besar
yang sesuai dengan kebutuhan creatine tubuh. Maka dari itu para ahli
membuat suplementasi creatine
yang telah banyak tersedia untuk memudahkan seseorang mencukupi nilai
nutrisi creatine pada tubuhnya, tanpa perlu mengonsumsi daging dengan
jumlah yang besar.
Creatine membutuhkan kadar gula yang tinggi agar bisa diserap
Fakta : Creatine sebenarnya bisa diserap sendiri
oleh tubuh secara alami, namun banyak orang yang mengambil jalan pintas
untuk mempercepat proses penyerapan creatine dengan kadar gula tinggi.
Creatine memang dapat diserap dengan cepat jika dimediasi oleh insulin
(hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat). Namun untuk
mempercepat proses tersebut dibutuhkan sekitar 100g lebih karbohidat
sederhana, yang sebenarnya tidak baik bagi tubuh. Maka dari itu, banyak
para ahli menyarankan untuk tidak menambahkan kadar gula dalam
mengonsumsi creatine, karena pada kenyataannya creatine bisa diserap
oleh tubuh secara alami, dan itu adalah pilihan yang baik.
Kafein mengganggu penyerapan creatine
Fakta : Sebenarnya, kafein berperan untuk membantu
meningkatkan penyerapan creatine. Namun harus diperhatikan, karena
kafein memiliki sifat diuretik yang bisa menyebabkan dehidrasi. Proses
anabolik creatine adalah menarik air ke dalam otot, sehingga dapat
meningkatkan kadar air dalam otot yang sebagian para binaraga tidak
menginginkan hal tersebut. Maka dari itu kafein juga dibutuhkan oleh
tubuh untuk membantu penyerapan creatine dalam tubuh, sehingga tidak
banyak cairan yang ikut masuk kedalam otot bersama creatine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar