Berbagai
cara, strategi, pendekatan, model pembelajaran ataupun metode pembelajaran
sering digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi, sarana dan prasarana,
kemampuan guru dan potensi siswa adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan
dalam memilih metode pembelajaran. Terkadang faktor yang menghambat
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran adalah kurangnya motivasi belajar
dalam diri siswa.
Seperti
di dalam bukunya Wasty Soemanto (1983:123) sebagaimana dalam teori pembelajaran
behavioristik. Menurut teori S-R Bond yang menyatakan bahwa Reward and Punishment dapat
digunakan untuk memperkuat respon positif atau respon negatif. Pemberian
hukuman sebenarnya merupakan cara lain dalam mendidik anak, jika pendidik tak
bisa lagi dilakukan dengan cara memberikan nasihat, arahan, kelembutan ataupun
suri teladan, pemberian hukuman dengan cara memukul sangat tidak efektif atau
dapat menimbulkan dampak negatif.
Di
dalam metode Reward
and Punishment, pemberian hukuman bertujuan untuk mengubah dan
memotivasi peserta didik, sehingga peserta didik berlomba lomba untuk menjauhi
hukuman yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Selain metode hukuman, pemberian
hadiah atau reward
juga diakui dalam dunia pendidikan. Hadiah merupakan bentuk motivasi sebagai
penghargaan atas perilaku yang sesuai. Pemberian hadiah ini bertujuan untuk
memberikan penguatan (reinforcement)
terhadap perilaku yang baik. Sehingga akan memotivasi peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Terkadang
penerapan kedua metode ini berhasil meningkatkan perilaku baik atau prestasi
anak, tapi ada pula yang membuat anak ketergantungan dengan reward dan trauma
dengan punishment
Pertanyaannya reward
dan punishment
yang bagaimana yang cocok digunakan untuk memotivasi anak? Inilah jawabannya
1.
Prinsip pemberian hadiah (reward)
a) Penilaian didasarkan
pada perilaku bukan pelaku
b) Pemberian hadiah atau
penghargaan harus ada batasnya.
Pemberian hadiah tidak bisa
menjadi metode yang digunakan selamanya. Proses ini cukup difungsikan hingga
tahapan penumbuhan kebiasaan saja, kalau proses pembiasaannya dirasa cukup,
maka pemberian hadiah harus diakhiri.
c) Dimusyawarahkan
kesepakatannya
Setiap siswa ditanya tentang
hadiah yang diinginkannya, dan di sini kita dituntut untuk pandai dan sabar
dalam mendialogkan hadiah tersebut dan bisa memberikan pengertian kepada siswa
bahwa tidak semua keinginan dapat terpenuhi.
d) Distandarkan pada
proses bukan hasil.
Proses lebih penting daripada
hasil. Proses pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan
Siswa untuk hasil yang terbaik.
Sedangkan hasil yang akan diperoleh nanti tidak bisa dijadikan patokan
keberhasilannya.
2.
Prinsip pemberian hukuman
Kepercayaan terlebih dahulu
kemudian hukuman
Memberikan kepercayaan kepada
siswa berarti tidak menyudutkan mereka dengan kesalahan-kesalahannya.
Menghukum tanpa emosi.
Kesalahan yang paling sering
dilakukan orang tua dan pendidik adalah ketika mereka menghukum siswa disertai
dengan emosi.
Hukuman sudah disepakati
Agar siswa mempunyai kesiapan
menerima hukuman ketika melanggar
Hukuman harus bersifat mendidik
Seperti memberi hafalan atau
tugas tambahan yang diharapkan ada perubahan yang positif
Kelemahan
dan kelebihan metode pembelajaran Reward
and Punishment adalah sebagai berikut:
Kelebihan:
- Memicu siswa untuk berkompetisi
- Memotivasi belajar siswa dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal
Kelemahan:
- Membutuhkan biaya tambahan untuk menyiapkan hadiah
- Terkadang dapat menjadi beban pisikologis tersendiri bagi siswa pemalas dan miliki mental lemah.
- Pada umumnya terfokus pada siswa yang aktif
Itulah
kelebihan dan kekurangan metode reward
and punishment, sebagai pendidik hendaknya bisa menerapkan metode
ini pada saat yang tepat.
1 komentar:
Numpang promo ya Admin^^
ajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajopk.club....^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856
Posting Komentar