Jika kita bertanya pada orang-orang dewasa ataupun yang telah uzur,
sebuah pertanyaan yang menggelikan tetapi sangat menarik, “Kalau Anda
ingin kembali ke masa muda, masa manakah yang akan Anda pilih?”,
kira-kira bagaimana jawaban mereka?
Pastilah kebanyakan dari mereka akan langsung menjawab ingin
kembali ke masa SMU dengan alasan yang beraneka ragam. Tetapi salah satu
jawaban yang pasti adalah ketertarikan mereka pada
lawan jenis dengan berjuta-juta jalan cerita yang tak kunjung usai untuk
diceritakan. Mereka mengakui bahwa ketika bertatapan dengan kecengan
atau pada saat berada di dekat dia atau waktu ngobrol sama dia, akan
timbul perasaan yang tidak dimengerti (tidak biasanya terjadi), seperti
perasaan canggung/kikuk, malu, salah tingkah, atau perasaan dag-dig-dug
nggak karuan.
Harus diakui kebanyakan dari mereka
tidak berusaha sungguh-sungguh mencari jawabannya dan menganggap hal
tersebut sesuatu yang biasa saja sebagaimana terpersonalisasinya pikiran
bahwa jika berbicara masalah ilmiah maka akan terbersit bayangan bahwa
ilmiah, sudah dari sononya memang sulit untuk dipahami.
Terlepas dari hal tersebut merupakan kodrat manusia, artikel ini
akan menjelaskan secara definitif dan sederhana tentang aliran kimiawi
cinta. Sebelum turun ke hati, aliran cinta akan transit dulu di otak
untuk melewati proses-proses kimiawi. Dan proses transit ini memerlukan
beberapa tahapan sehingga aliran kimiawi cinta tidak sesederhana dan
secepat peribahasa ‘dari mata turun ke hati’.
Tahap 1: Terkesan
Pada tahap ini, terjadi kontak antara dua orang melalui alat indera
(mata) baik melalui tatapan, berdekatan, berbicara atau yang lainnya.
Tahap 2: Ketertarikan
Pada tahap ini otak akan terangsang untuk menghasilkan tiga senyawa
cinta, yaitu: Phenyletilamine (PEA), Dopamine dan Nenopinephrine.
1. Phenyletilamine (PEA) atau 2-feniletilamina
Senyawa ini mempunyai Mr =121,18; titik didih sebesar 197-200 C ;
berat jenis = 0,965 ; titik Fahrenheit = 195 F (90 C) dan memiliki
bidang polarisasi ND 200 = 1,5335
2. Dopamine
Struktur Dopamine ada dua, yaitu: dopamine
(3-hidroksitiraminihidrogenbromida atau 3,4-dihidroksiphenentilamin)
mempunyai Mr = 234,10 dan titik lebur 218-220 oC serta dopamine
(3-hidroksitiraminhidrogenklorida atau 3,4-dihidroksiphenetilamin)
Mempunyai Mr = 189,64 dan titik lebur 241 – 243oC
Dari ketiga senyawa tersebut, senyawa PEA-lah yang paling berperan
dalam proses kimiawi cinta. Senyawa ini juga yang mengakibatkan kamu
merasa tersipu-sipu, malu ketika berpandangan dengan orang kamu sukai.
Dan ternyata senyawa PEA ini banyak terkandung dalam coklat seperti
Silver Queen, Waver Tango, Conello, Es Krim, Choki-Choki, dan lain-lain.
Mungkin inilah sebabnya orang-orang dulu bahkan juga sekarang suka
memberi coklat pada seseorang yang dicintainya.
Tahap 3: Pengikatan
Pada tahap ini tubuh akan memproduksi senyawa Endropin. Senyawa
inilah yang akan menimbulkan perasaan aman, damai, dan tentram. Otak
akan memproduksi senyawa ini apabila orang yang kita kasihi berada di
dekat kita.
Tahap 4: Persekutuan Kimia (Tahap Terakhir)
Pada tahap ini senyawa Oxyrocin yang dihasilkan oleh otak kecil
mempunyai peranan dalam hal membuat rasa cinta itu menjadi lebih rukun
dan mesra antara keduanya.
Jika orang sudah jatuh cinta kepada lain jenis, maka ada tanda-tanda yang dapat kita lihat antara lain:
1. Malu-malu jika orang yang dicintai memandanginya.
2. Tunduk kepada perintah orang yang dicintai dan mendahulukannya daripada kepentingan diri sendiri.
3. Memperhatikan perkataan orang yang dicintai dan mendengarkannya.
4. Segera menghampiri yang dicintai.
5. Mencintai apapun yang dicintai sang kekasih.
6. Jalan yang dilalui terasa pendek sekalipun panjang saat mengunjungi orang yang dicintai.
7. Kaget dan gemetar tatkala berhadapan dengan orang yang dicintai atau tatkala mendengar namanya disebut.
8. Cemburu kepada orang yang dicintai.
9. Rela berkorban untuk orang yang dicintai.
10. Menyenangi apapun yang menyenangkan orang yang dicintai.
11. Tunduk dan patuh kepada orang yang dicintai.
12. Menghindari hal-hal yang merenggangkan hubungan dengan orang yang dicintai dan membuatnya marah.
13. Adanya kecocokan antara orang yang mencintai dan yang dicintai.
Demikian tahapan-tahapan aliran kimiawi cinta, tetapi janganlah
kita terpersepsikan bahwa jika kata ‘cinta’ akan selalu berhubungan
dengan pacaran. Sebab jika kita berbicara masalah cinta, sebenarnya
bukan hanya untuk lawan jenis, tetapi perasaan cinta seseorang kepada
suami/istrinya, anak, teman, adik, serta saudara yang lain.
Dan terlepas dari pembagian porsinya yang berbeda-beda, haruslah
diingat bahwa segala sesuatu tersebut adalah karunia dari Sang Pencipta
yakni Allah SWT sehingga wajar porsi paling besar haruslah kita berikan
kepada Allah. Dan semoga kita adalah orang-orang yang bukan termasuk
orang-orang yang menyalahkan arti/makna cinta tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar