PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOLYMOOD PADA
SUBMATERI TATANAMA SENYAWA HIDROKARBON SEBAGAI ALAT BANTU AJAR BAGI SISWA TUNANETRA KELAS X DI SMA INKLUSI
Wilda Ulin Nuha, Endah Rohmawati
(Pendidikan kimia 2009 FMIPA Universitas Negeri Surabaya)
Abstrak
Sebagai
salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa maka
program pendidikan untuk semua kalangan menjadi salah satu prioritas
program pendidikan nasional, tak terkecuali bagi
anak berkebutuhan khusus sesuai dengan UU RI No.20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu perwujudan program ini adalah
adanya sekolah berbasis inklusi. Pendidikan
inklusif merupakan suatu pendekatan pendidikan yang memperluas akses
pendidikan bagi semua anak berkebutuhan khusus termasuk anak penyandang
cacat.
Informasi
yang diterima oleh otak kita sebagian besar berasal dari apa yang
dilihat. Hal ini menyebabkan siswa dengan kekurangan pada indera
penglihatannya mengalami kesulitan dalam belajar kimia, dimana konsep
yang diajarkan sebagian besar bersifat abstrak. dari hasil survey pada
siswa tunanetra kelas X di SMAN 10 Surabaya, materi pelajaran kimia yang
dianggap sulit oleh siswa adalah materi senyawa hidrokarbon. Untuk
mengatasi kesulitan tersebut diperlukan sebuah media yang mengoptimalkan
indera lainnya untuk mendapatkan informasi bagi siswa tunanetra.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti mengambil judul penelitian “Pengembangan Media Pembelajaran Molymood pada Submateri Tatanama Senyawa Hidrokarbon sebagai Alat Bantu Ajar bagi Siswa Tunanetra Kelas X di SMA Inklusi”. Hal ini karena kesesuaian materi senyawa hidrokarbon yang dapat di peragakan dengan molymod. Penelitian ini menggunakan metode penelitian R&D.
Kelayakan media pembelajaran molymod ini dapat ditinjau dari aspek kesesuaian media pembelajaran molymood
dengan materi pembelajaran, penyajian, dan kesesuaiannya dengan kondisi
siswa yang tunanetra yang akan dinilai oleh 2 orang dosen kimia, 2
orang guru kimia, 1 orang pakar tunanetra, dan 4 orang siswa tunanetra
di SMA Inklusi.
Hasil skor yang didapat kemudian diukur dengan menggunakan skala Likert, jika presentase skor ≥61%
maka media tersebut dapat dikatakan layak untuk digunakan dalam
pembelajaran kimia kelas X pada bahasan senyawa hidrokarbon, khususnya
tatanama senyawa hidrokarbon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar