Buenos Aires -
Sebnyak 300 wanita Argentina mengajukan gugatan bersama setelah operasi
penanaman implan payudara mengalami kegagalan. Mereka mengajukan
tuntutan dengan nilai ganti rugi US$ 54,7 juta.
"Dalam satu sampel yang kita lakukan atas 500 wanita, 19 persen
mengalami kerusakan, dimana gel implan bocor dan mengalir ke ketiak,
leher, dan paru-paru, bahkan kepala," kata pengacara penggugat, Virginia
Lina.
Gugatan mereka ajukan pada tiga pihak, yaitu perusahaan pembuat
implan (PIP) Prancis, TUV Rheinland Jerman, dan perusahaan asuransi asal
Jerman, Allianz.
Dia menyatakan, total kerugian yang mereka derita bisa jauh lebih
tinggi. Pasalnya, kata dia, sebanyak 1.500 wanita di negara itu
diketahui menggunakan implan payudara buatan perusahaan itu.
Berita tentang implan yang rusak pada 2011 memicu kekhawatiran di
seluruh dunia. Namun para pejabat kesehatan di berbagai negara menjamin
zat itu tidak beracun dan tidak meningkatkan risiko kanker payudara.
Dokter di Perancis telah mencopot implan payudara dari lebih dari 16
ribu wanita dan menemukan seperempat dari produk PIP menglami kebocoran.
Sebanyak 16.426 wanita telah mencopot implan itu karena berisiko pecah.
Selain itu diketahui bahwa PIP Prancis menggunakan silikon industri
untuk mengisinya.
Pendiri PIP Jean-Claude Mas (73), telah didakwa dengan pembunuhan dan
penipuan. Implan PIP kini dilarang dan perusahaan yang terletak di
selatan Perancis telah dilikuidasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar