Menjadi guru yang hanya
menyampaikan materi pelajaran itu semua orang mungkin bisa. Tapi menjadi guru
yang berkesan bagi murid itu sangat tidak mudah. Guru yang tidak pernah
dilupakan oleh muridnya. Menjadi semboyan, guru adalah sang inspirator.Kita
masih ingat guru-guru kita pada waktu masih di sekolah dasar. Diantara sekian
guru namun ada beberapa guru yang masih melekat dalam benak kita. Yang selalu
kita ingat jasa-jasa kebaikannya. Sampai kapanpun kita selalu berhutang budi
kepada guru terebut. Rasanya apapun yang
kita miliki hari ini mau kita serahkan kepada orang yang paling berjasa pada
dalam kehidupan kita. Guru benar-benar menjadi sosok istimewa didepan murid,
keteladanan benar-benar terwujud. Beberapa hal berikut ini bisa dilakukan dalam
rangka menjadi guru yang memberi inspirasi bagi murid.
Pertama, sikap positif
pada murid. Apapun apresiasi murid terhadap apa yang kita sampaikan kita tetap
berupaya bersikap positif. Walaupun kadang memancing kemarahan. Sikap positif
menumbuhkan visi hidup yang positif juga. Dalam hal ini seorang guru inspirator
selalu senyum sebagai wujud kesabaran. Murid akan menangkap sikap bijaksana
terhadap apa yang dilakukan oleh guru. Tentu guru juga memberikan
batasan-batasan tertentu.
Kedua, perbanyak wawasan
dengan banyak membaca. Ketika guru di depan murid usahakan selalu menyampaikan
hal-hal yang baru. Murid selalu menunggu guru tersebut. Semua yang disampaikan
menarik bagi murid. Baik di bidang sain, teknologi,maupun pelajaran lain.
Indikasi yang paling nampak dalam hal ini adalah rasa ingin tahu anak begitu
tinggi. Sehingga tidak heran anak-anak selalu bertanya tentang apa saja kepada
guru inspirator tersebut. Kuncinya adalah guru harus banyak membaca maka akan
tumbuh banyak wawasan dan inspirasi.
Ketiga, menjalin
komunikasi , murid-murid di sekolah seperti menjadi sahabat guru. Begitu juga
guru menjkadi sahabat bagi anak-anak. yang namanya sahabat selalu ingin
berdekatan dan kemudian terjadilah komunikasi hangat. Para murid akan selalu
merindukan kehadiran guru tersebut. Dalam hal ini guru selalu berusaha membuat
komunikasi yang menyenangkan. Saling menjaga dan memahami.
Keempat, menanamkan
visi. Pada prinsipnya seorang guru haruu harus secara kontinyu menanamkan visi
hidup kepada anak-anak. selalu bertanya mau kemana kita hidup? Untuk apa kita
hidup di dunia? Bagaimana kesuksesan tertinggi? Sehingga anak-anak berpikir dan
selalu berkeinginan menjadi manusia yang benar-benar sukses dunia akhirat.
Mampu menanamkan kepada anak bagaimana cara hidup yang terbaik. Inilah visi,
karena kesuksesan sangat besar dipengaruhi oleh visi seseorang. Yang tekankan
adalah visi bukan sesuatu yang praktis. Visi akan menggerakkan seseorang.
Misalnya, kita menyuruh shalat. Yang paling mendasar bukan pelaksanaan sholatnya,
tapi mengapa kita harus shalat. Kalau kita tidak menanamkan visi, maka yang
terjadi adalah hari ini dia taat tapi besok menjadi anak-anak yang tidak
berpendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar