Rabu, 08 April 2015

Sang Guru Inspiratif

 
Menjadi guru yang hanya menyampaikan materi pelajaran itu semua orang mungkin bisa. Tapi menjadi guru yang berkesan bagi murid itu sangat tidak mudah. Guru yang tidak pernah dilupakan oleh muridnya. Menjadi semboyan, guru adalah sang inspirator.Kita masih ingat guru-guru kita pada waktu masih di sekolah dasar. Diantara sekian guru namun ada beberapa guru yang masih melekat dalam benak kita. Yang selalu kita ingat jasa-jasa kebaikannya. Sampai kapanpun kita selalu berhutang budi kepada guru  terebut. Rasanya apapun yang kita miliki hari ini mau kita serahkan kepada orang yang paling berjasa pada dalam kehidupan kita. Guru benar-benar menjadi sosok istimewa didepan murid, keteladanan benar-benar terwujud. Beberapa hal berikut ini bisa dilakukan dalam rangka menjadi guru yang memberi inspirasi bagi murid.
Pertama, sikap positif pada murid. Apapun apresiasi murid terhadap apa yang kita sampaikan kita tetap berupaya bersikap positif. Walaupun kadang memancing kemarahan. Sikap positif menumbuhkan visi hidup yang positif juga. Dalam hal ini seorang guru inspirator selalu senyum sebagai wujud kesabaran. Murid akan menangkap sikap bijaksana terhadap apa yang dilakukan oleh guru. Tentu guru juga memberikan batasan-batasan tertentu.
Kedua, perbanyak wawasan dengan banyak membaca. Ketika guru di depan murid usahakan selalu menyampaikan hal-hal yang baru. Murid selalu menunggu guru tersebut. Semua yang disampaikan menarik bagi murid. Baik di bidang sain, teknologi,maupun pelajaran lain. Indikasi yang paling nampak dalam hal ini adalah rasa ingin tahu anak begitu tinggi. Sehingga tidak heran anak-anak selalu bertanya tentang apa saja kepada guru inspirator tersebut. Kuncinya adalah guru harus banyak membaca maka akan tumbuh banyak wawasan dan inspirasi.
Ketiga, menjalin komunikasi , murid-murid di sekolah seperti menjadi sahabat guru. Begitu juga guru menjkadi sahabat bagi anak-anak. yang namanya sahabat selalu ingin berdekatan dan kemudian terjadilah komunikasi hangat. Para murid akan selalu merindukan kehadiran guru tersebut. Dalam hal ini guru selalu berusaha membuat komunikasi yang menyenangkan. Saling menjaga dan memahami.
Keempat, menanamkan visi. Pada prinsipnya seorang guru haruu harus secara kontinyu menanamkan visi hidup kepada anak-anak. selalu bertanya mau kemana kita hidup? Untuk apa kita hidup di dunia? Bagaimana kesuksesan tertinggi? Sehingga anak-anak berpikir dan selalu berkeinginan menjadi manusia yang benar-benar sukses dunia akhirat. Mampu menanamkan kepada anak bagaimana cara hidup yang terbaik. Inilah visi, karena kesuksesan sangat besar dipengaruhi oleh visi seseorang. Yang tekankan adalah visi bukan sesuatu yang praktis. Visi akan menggerakkan seseorang. Misalnya, kita menyuruh shalat. Yang paling mendasar bukan pelaksanaan sholatnya, tapi mengapa kita harus shalat. Kalau kita tidak menanamkan visi, maka yang terjadi adalah hari ini dia taat tapi besok menjadi anak-anak yang tidak berpendirian.

Tidak ada komentar: