1.
Peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan setelah:
a.
menyelesaikan seluruh
program pembelajaran;
b.
memperoleh nilai
sikap/perilaku minimal baik; dan
c.
lulus Ujian S/M/PK.
2.
Kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan formal ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan
rapat Dewan Guru.
3.
Kelulusan peserta didik
dari pendidikan kesetaraan untuk Program Paket B/Wustha dan Program Paket C
ditetapkan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melalui rapat pleno dengan
melibatkan perwakilan dari satuan pendidikan nonformal.
4.
Kelulusan peserta didik
ditetapkan setelah satuan pendidikan menerima hasil UN peserta didik yang
bersangkutan.
5.
Peserta didik dinyatakan
lulus Ujian S/M, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, dan SMK/MAK apabila
peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.
6.
Kriteria kelulusan
perserta didik dari Ujian PK untuk semua mata pelajaran ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi melalui rapat bersama dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
7.
Nilai S/M sebagaimana
dimaksud pada nomor 5 diperoleh dari:
a.
Gabungan antara nilai Ujian S/M dan
nilai rata-rata rapor semester I, II, III, IV, dan V untuk SMP/MTs dan SMPLB
dengan pembobotan 30% sampai dengan 50% untuk nilai Ujian S/M dan pembobotan
50% sampai dengan 70% untuk nilai rata-rata rapor.
b.
Gabungan antara nilai Ujian S/M dan
nilai rata-rata rapor semester III, IV, dan V untuk SMA/MA/SMAK/SMTK, dan SMALB
dengan pembobotan 30% sampai dengan 50% untuk nilai Ujian S/M dan pembobotan
50% sampai dengan 70% untuk nilai rata-rata rapor.
c.
Gabungan antara nilai Ujian S/M dan
nilai rata-rata rapor semester I, II, dan III untuk peserta yang menggunakan
sistem kredit semester (SKS) dan dapat menyelesaikan program kurang dari tiga
tahun.
d.
Gabungan antara nilai Ujian S/M dan
nilai rata-rata rapor semester I sampai semester V untuk SMK/MAK dengan
pembobotan 30% sampai dengan 50% untuk nilai Ujian S/M dan pembobotan 50% sampai
dengan 70% untuk nilai rata-rata rapor.
e.
Nilai S/M yang dikirimkan ke Panitia
UN Tingkat Pusat harus diverifikasi oleh Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota dan
Tingkat Provinsi, dan tidak dapat diubah setelah diterima oleh Panitia UN Pusat.
8.
Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan
adalah:
a.
Gabungan antara nilai Ujian Praktik
Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk
nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian Kejuruan;
b.
Kriteria Kelulusan Kompetensi Keahliah
Kejuruan ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMK.
9.
Pembulatan Nilai S/M yang merupakan
gabungan dari nilai Ujian S/M dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam
rentang 0 sampai dengan 100 dengan ketelitian satu angka di belakang koma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar