Seperti kita ketahui penyakit Demam Berdarah (DBD) adalah salah satu
penyebab kematian terbesar selain jantung koroner dan HIV/AIDS. Salah
satu alasan utama disebabkan karena terlambat mendapatkan penanganan
dari dokter.
Demam berdarah sering menjadi penyakit yang
disepelekan banyak orang. Pasalnya, gejala-gejala yang ditimbulkan
dianggap tidak terlalu berbahaya seperti demam dan nyeri pada
sendi-sendi.
Sebuah penelitian di Singapura mengantisipasi
peningkatan kasus di negaranya dengan mengembangkan sebuah alat
berbentuk seperti kertas layaknya 'testpack' kehamilan, yang dapat
mendeteksi demam berdarah dengan mudah melalui air liur seseorang hanya
dalam waktu 20 menit.
"Kemampuan untuk membedakan antara infeksi
dengue primer dan sekunder membuat alat diagnosis dini ini begitu
berharga, karena akan membantu dalam memastikan penanganan yang tepat
kepada pasien," kata Profesor Jackie Y Ying, direktur eksekutif IBN
(Institute of Bioengineering and Nanotechnology).
Masalahnya
sebelumnya dimana infeksi dengue baru bisa didiagnosis di laboratorium
dengan menguji sampel darah pasien untuk mendapatkan hasil apakah ada
antigen atau antibodi dengue, kini menjadi lebih mudah dengan penemuan
ini. Penanganan terhadap pasien diduga DBD pun akan lebih cepat
tertangani.
"Desain yang digunakan untuk perangkat ini, sengaja
menggunakan desain yang inovatif untuk memudahkan penggunanya sehingga
terkesan tidak membingungkan. Wujudnya mirip dengan 'testpack'
kehamilan," imbuh peneliti.
Selain digunakan sebagai pendeteksi
awal demam berdarah, alat ini juga dapat juga digunakan mendeteksi
penyakit menular lainnya, seperti HIV dan sifilis. Para peneliti
kedepannya akan mengembangkan alat ini agar dapat menggunakan sampel
seperti darah dan urine dan meningkatkan sensivitas alat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar