Selasa, 07 Mei 2013

Kereaktifan Senyawa Turunan Benzena-

Senyawa-senyawa turunan benzena dapat direaksikan dengan senyawa lain melalui reaksi nitrasi, halogenasi, sulfonasi, dan pembentukan senyawa diazonium.
a. Benzena dari Reaksi Nitrasi
Nitrasi pada toluena akan menghasilkan senyawa nitrotoluena, baik pada posisi orto–, meta–, maupun para–.
senyawa nitrotoluena

Campuran HNO3 pekat dan H2SO4 terlalu kuat digunakan sebagai pereaksi nitrasi pada senyawa aromatik yang sudah tersubstitusi, seperti pada anisol dan fenol. Untuk itu, digunakan asam nitrat dalam pelarut air atau pelarut organik.
anisol dan fenol
b. Benzena dari Reaksi Halogenasi
Reaksi halogenasi turunan benzena biasanya menggunakan gas Cl2, Br2, atau I2. Reaksinya lebih lambat dibandingkan dengan nitrasi dan memerlukan katalis yang cocok. Reaksi fluorinasi tidak dilakukan dengan cara ini sebab sangat eksoterm. Contoh reaksi halogenasi:
Reaksi Halogenasi
c. Benzena dari Reaksi Sulfonasi
Sulfonasi senyawa aromatik merupakan salah satu reaksi penting dalam industri. Reaksi ini terutama berguna pada pembuatan detergen. Alkilbenzena yang dibuat melalui reaksi Friedel-crafts disulfonasi menjadi asam benzena sulfonat (Gambar 7.6). Dalam bentuk garamnya dikenal sebagai detergen (ABS dan DBS).

Sulfonasi benzena
Gambar 7.6 Sulfonasi benzena dengan H2SO4terbentuk C6H5–SO3H. Setelah dituangkan ke dalam larutan NaCl terbentuk garam C6H5–SO3Na.
d. Benzena dari Pembentukan Diazonium
Senyawa diazonium banyak digunakan sebagai pewarna pada tekstil dan makanan. Senyawa ini dibuat melalui reduksi gugus amina menjadi gugus azo (–N=N–) dengan zat pereduksi NaNO2. Reaksi ini disebut juga dengan reaksi perangkaian diazonium. Beberapa contoh pembentukan senyawa diazonium adalah sebagai berikut.
senyawa diazonium
pembentukan senyawa diazonium

Tidak ada komentar: