Betapa tidak, kanker payudara adalah penyebab kematian tertinggi perempuan Indonesia ketimbang varian kanker lainnya.
Kendati demikian, kanker payudara dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan atau pendeteksian sedini mungkin.
Dalam acara "Mom2Mom Talk" yang digelar oleh Philips, Selasa
(22/10/2013), dr Ronald A Hukom MHSc SpPD-KHOm mengatakan, pendeteksian
sedini adalah senjata paling ampuh untuk mencegah kanker payudara.
"Banyak sekali obat baru ditemukan. Tapi, tingkat keberhasilannya
untuk menyembuhkan tidak setinggi pendeteksian dini," ungkap dokter RS
Kanker Dharmais itu, Selasa (22/10/2013).
Tak perlu bantuan alat medis, Anda pun bisa melakukan pendeteksian
dini sendiri (biasanya disebut breast self-examination atau BSE).
"Kenali payudara Anda seperti apa bentuknya dalam keadaan normal.
Cari tahu perubahan payudara saat berbaring, mandi atau saat bercermin.
Lakukan selama 20 menit minimal sebulan sekali pada waktu yang sama
setiap bulan," ujar Ronald.
Disarankannya, perempuan mulai rutin melakukan BSE sejak usia 20
tahun. Perempuan pada usia premenopause lakukan BSE 5-7 hari setelah
haid.
"Banyak perempuan enggan melakukan BSE karena takut, malu atau tabu
meraba payudara sendiri, merasa masih muda, dan lupa saking sibuknya,"
tutur Ronald.
Ronald juga mewanti setiap perempuan, agar tetap waspada payudara
dengan mengenali beberapa faktor risiko penyebab kanker payudara
perempuan.
Usia yang kian menua, obesitas, faktor genetik, obesitas, haid usia
dini, minuman beralkohol, stres, baru memiliki anak pertama usia di atas
30 tahun adalah beberapa di antaranya.
"Absen faktor risiko bukan berarti perempuan bebas dari kanker payudara. Anda harus tetap waspada," saran Ronald.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar