Nanosains
dan nanoteknologi (iptek nano) merupakan bidang kajian ilmu dan
rekayasa material dalam ukuran nanometer. Bidang ilmu ini telah
dipandang dapat memberikan perubahan besar terhadap peradaban manusia di
abad ke-21 ini. Dengan teknologi ini manusia dapat membangun suatu
obyek dalam skala nano meter dengan cara menyusun atom demi aom. Secara
fundamental objek dalam skala nano meter memiliki sifat dan fungsi baru
yang sama sekali berbeda dengan sifat dan fungsinya dalam ukuran yang
lebih besar.
Berikut
adalah definisi dari Royal Society of London (2004) tentang iptek nano:
nanosains is the study of phenomena and manipulation of materials at
atomic, molecular and macromolecular scales, where properties differ
significantly from those at a large scale. Ada juga yang mendefinisikan
lebih sederhana: Nanotechnologies are the design, characterisation
production and application of structure, devices and system by
controlling shape and size at nanometre scale.
Mengapa
teknologi kita harus beralih ke nanometer? Ketika mencanangkan program
NNI (National Nanotechnology Initiative) pada tahun 2000, presiden
Amerika Bill Clinton menargetkan bahwa paling lambat tahun 2020 sebagian
besar teknologi akan berbasis pada material skala nano meter. Menurut
hasil penelitian material ukuran nanometer memiliki sejumlah sifat kimia
dan fisika yang lebih unggul dari material ukuran besar seperti mikro.
Yang lebih menarik lagi, sifat tersebut dapat diubah-ubah melalui
pengontrolan ukuran material, pengaturan komposisi kimiawi, modifikasi
permukaan, dan pengontrolan interaksi antarpartikel.
Sejak
tahun 2000, riset nano memasuki babak paling progresif. Penemuan baru
dalam bidang ini hampir muncul setiap minggu dan aplikasi-aplikasi baru
muncul dalam berbagai bidang. Contoh pada bidang elektronik
(pengembangan piranti/device ukuran nano), energi (pembuatan sel surya
yang lebih efisien), kimia (pengembangan katalis yang lebih efisien),
kedokteran (pengembangan peralatan deteksi kanker berdasarkan interaksi
antarsel kanker dengan partikel ukuran nano), farmasi dan kesehatan
(pengembangan obat-obatan dengan ukuran nano sehingga lebih cepat
melarut dalam tubuh serta pengembangan oba pintar yang dapat mencari sel
tumor dalam tubuh dan langsung mematikan sel tersebut tanpa mengganggu
sel-sel normal), lingkungan (penemuan penghancur skala nano untuk
polutan organik di air dan udara), dsb.
Kekayaan
sumber daya alam Indonesia menyimpan potensi yang sangat luar biasa
untuk pengembangan iptek nano. Biodiversitas sumber daya alam hayati
Indonesia sangatlah kaya. Kekhasan alam tropis dan sebaran gunung api di
Indonesia secara alamiah merupakan penyedia iklim dan mineral penyubur
tanah yang ideal untuk tumbuhnya berbagai tanaman pangan, kayu keras dan
obat. Melalui rekayasa nanoteknologi, bahan alam berkhasiat obat
(herbal) dapat dimanfaatkan sebagai obat (biofarmaka) yang dibuat dalam
ukuran nano sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.
Ada
fenomena menarik lagi dari teknologi nano, dalam dunia nano merubah
material kayu menjadi tepung untuk pembuatan roti yang layak dikonsumsi
bukan merupakan suatu hal yang mustahil. Menurut Dr. Nurul Taufiqu
Rochman dengan teknologi nano atau rekayasa molekular mesin nano dapat
merubah kayu menjadi roti. Beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa bahan
penyusun roti dan kayu itu sama yakni terdiri dari unsur karbon dan
hidrogen. Yang berbeda hanyalah ukuran partikelnya. Jadi kayu tinggal
dihancurkan sampai ukuran nano dan disusun kembali dengan komposisi
sesuai keinginan sehingga menjadi roti. Beliau menambahkan bahwa bukan
hanya kayu yang dapat berubah menjadi roti, namun arang pun dapat
dirubah menjadi intan. Loh ko bisa? Intan dan arang sama-sama tersusun
dari sekumpulan atom karbon, lagi-lagi yang membedakan adalah ukuran
partikelnya. Arang tersusun atas sekumpulan atom karbon yang berbentuk
segienam rombik, sedangkan intan tersusun atas sekumpulan atom karbon
membentuk struktur heksagonal.
Peran
dunia nanoteknologi dalam dunia IT juga sudah tidak diragukan lagi.
Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya
kapasitas hardisk dan memory, semakin kecilnya ukuran penyimpanan data
luar seperti falshdisk namun mampu memiliki kapasitas memory besar,
semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam (HP) adalah
contoh-contoh konkrit produk teknologi nano di bidang IT (Information
Technology). Dan masih banyak lagi keunggulan teknologi nano di masa
kini. Maka tak heran jika Bill Clinton di muka tadi mengatakan bahwa
pada tahun 2020 nanti teknologi dunia akan dikuasai oleh teknologi
nano.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar