Istilah material
nano anorganik biasanya digunakan untuk menunjukkan struktur nano yang
hanya tersusun dari material selain Carbon, atau jika terdapat unsur
atom Carbon, maka atom-atom Carbonnya tidak dikombinasikan dengan unsur
lain. Material nano yang termasuk dalam kelompok nano anorganik
diantaranya adalah fullerene, karbon nanotube, nanowire, nanoporous,
semikonduktor nanokristal atau nano partikel.
Fullerene
merupakan struktur nano yang tersusun dari 60 buah atom Carbon (C60) dan
memiliki simetri seperti bola. Fullerene secara formal dikenal sebagai buckministerfullerene atau disingkat buckeyballs.
Penemuan terhadap fullerene ini memberikan harapan baru untuk
diterapkan dalam berbagai bidang, terutama untuk bidang elektronika dan
kedokteran.
Gambar struktur fullerene
Nanotube
adalah material berbentuk silinder dengan ketebalan kulit silinder
kurang dari 100 nm. Contoh yang terkenal adalah carbon nanotube dengan
kulit silinder berupa satu atau beberapa lapis atom carbon. Struktur
material nanotube dapat dipandang sebagai jalinan selapis carbon yang
bergulung membentuk tabung berukuran nano. Jika lapisannya tunggal maka
disebut SWNT (single wall nanotube) dan jika lapisannya lebih dari satu
maka disebut MWNT (multi wall nanotube). Baik SNWT maupun MWNT memiliki
sifat listrik, mekanik, dan termal yang unik. Sebagai contoh, sifat
listriknya dapat berlaku sebagai penghantar listrik maupun semikonduktor
tergantung pada bentuk dan ukuran serta orientasi gulungan carbon.
Material nano ini dapat memiliki kapasitas penghantaran listrik hingga
satu milyar amps/cm persegi. Sedangkan sifat mekaniknya mencapai 20 kali
lebih kuat dari sifat mekanik baja alloy yang berkualitas tinggi.
Nanotube lain yang berhasil dibuat adalah boron nitrida (BN) nanotube
yang kulitnya terdiri dari beberapa atom boron dan nitrogen.
carbon nanotube jenis SWNT
carbon nanotube jenis MWNT
Nanowire atau dikenal juga sebagai nanorods (batang nano) atau nanowhisker
(rambut janggut nano) merupakan blok pembangun anorganik yang memiliki
potensi aplikasi yang tinggi. Nanowire merupakan material padatan
anorganik berbentuk seperti kabel yang dapat dibuat dari silikon, oksida
seng (ZnO), dan berbagai logam lain. Meskipun diameternya hanya dalam
skala nanometer, namun panjang nanowire dapat mencapai ribuan kali
diameternya atau hingga puluhan mikrometer. Nanowire memiliki sifat
optik dan listrik yang sebagaimana nanotube. Sebagai contoh, nanowire
dapat mengemisikan sinar laser berlaku sebagaimana fiber optik.
SEM image of nanowire
Nanoporous,
adalah material yang mengandung sejumlah poros (pori) dan ukuran tiap
poros kurang dari 100 nm. Contoh material ini adalah zeolite dan MCM-41
(silikon dioksida yang mengandung poros yang tersusun secara
heksagonal).
nanoporous pada sebuah magnet
Nanokristal semikonduktor (nanopartikel) atau dikenal juga dengan nanodots atau quantum dots
(QDs) merupakan material semikonduktor berukuran nano meter (nm).
Biasanya ukuran QDs berkisar antara 3 hingga 25 nm. Bisa dibandingkan
dengan jarak antar atom dalam sebuah susunan Kristal adalah 1 – 2
Amstrong (atau 0,1 – 0,2 nm). Ini artinya bahwa sebuah quantum dot (QD)
hanya terdiri dari kurang lebih 1000 atom. Karena jumlahnya yang sudah
bisa terbilang (countable) maka QDs kini dinobatkan sebagai material
terkecil buatan manusia yang setara dengan satu atom (artificial atom).
Material yang digunakan untuk membuat QDs adalah material semikonduktor,
seperti GaN (Gallium Nitride), CdSe (Cadmium Selenide), CdTe, GaAs
(Gallium Arsenide) dan lain-lainya. Karena
bahan dasarnya adalah semikonduktor, maka QDs bisa diapplikasi untuk
alat-alat optic yang berbasis semikonduktor seperti LED (light emitting
diode), Laser diode, Solar Cell, dll. Kedua, karena ukurannya yang
mendekati Amstrog, maka mudah untuk dilekatkan pada element-element
biologi, seperti protein, DNA, atau sel. Dalam hal ini QDs digunakan
sebagai label yang bisa memancarkan cahaya sebagai deteksi keberadaan
element bio. Ketiga, karena ukurannya yang kecil dan mendekati sebuah
atom, maka akan sangat berpotensi untuk bidang komunikasi dan transfer
informasi. Cahaya saat ini sudah bisa menggantikan peran electron
sebagai penghantar informasi.
quantum dots bulk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar