Kelenjar pada lambung setiap hari memproduksi sekitar
sekitar dua sampai tiga liter cairan lambung yang bersifat asam. Cairan lambung
ini mengandung asam klorida atau HCl dengan konsentrasi sekitar 0,03 M. Asam
klorida ini menyeabkan lambung bersifat asam dengan pH sekitar 1,5.
Produksi asam lambung yang berlebihan akan menyebakan
penyakit tukak lambung atau maag, dengan gejala mual, perih, dan kembung.
Untuk
menurunkan tingkat keasaman (kadar asam lambung) digunakan obat sakit maag yang
dikenal dengan antasida.
Antasida umumnya merupakan senyawa yang bersifat asam,
sehingga dapat menetralkan kelebihan asam yang terdapat didalam cairan lambung.
Beberapa senyawa yang digunakan antasida misalnya, kalsium karbonat (CaCO3),
natrium bikarbonat (NaHCO3), magnesium karbonat (MgCO3), magnesium hidroksida
(Mg(OH)2), alumunium hidroksida (Al(OH)3) atau kombinasinya.
Reaksi yang terjadi:
NaHCO3 + HCl → NaCl + H2O + CO2
NaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
MgCO3 + 2HCl → MgCl2 + H2O + CO2
Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl2
+ 2H2O
Al(OH)3 + 3HCl → AlCl3 + 3H2O
Gas Co2 yang dihasilkan dalam reaksi tersebut dapat
menyebakan tekanan gas di dalam lambung meningkat, sehingga dikeluarkan dengan
sendawa. Umumnya obat antasida yang banyak dipilih adalah jenis yang sukar
larut, sehingga reaksinya lambat dan dapat bertahan lama, misalnya alumunium
hodroksida dan magnesium hidroksida. Beberapa obat maag seperti milanta, alumy,
promag dan sejenisnya mengandung senyawa utama magnesium hidroksida dan
alumunium hidroksida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar