PEMBUATAN BIOGAS
Oleh : Susanto, SPd
(Guru Kimia MAN Pesanggaran Banyuwangi)
I.
TUJUAN :
Pembuatan
dan Pemanfaatan Biogas sebagai hasil fermentasi.
II.
DASAR
TEORI
Biogas atau gas bio adalah gas yang
berasal dari bahan organik, termasuk kotoran hewan atau tumbuhan (daun yang
dibusukkan), misalnya kotoran ayam, sapi dan kerbau. Kotoran hewan dan bahan
dari tumbuhan yang membusuk dicampur dengan air dan dibuat bubur dalam ember,
jangan terlalu encer atau terlalu kental, sebab akan mempunyai akibat yang
berbeda dalam pembentukan gas metana (CH4)
Gas bio adalah pengganti dari energi
minyak dan gas bumi (energi fosil). Kendala dan tantangannya adalah
pemurniannya. Hasil has yang terbentuk ialah bermacam-macam, yaitu gas Metana
(CH4), Asam Sulfida (H2S), CO2 (sebagai
pengotor yang menyebabkan energi menjadi rendah) dan lain-lain,
Besarnya energi bio bergantung pada
bahan kotoran yang digunakan. Untuk itu, dapat diusahakan agar gas bio semakin
murni, dengan kadar CH4 (gas methan)nya yang semakin banyak,untuk
pemurnian ini digunakan zeolit. Zeolit mampu menyerap CO2 yang
terdapat dalam susunan gas bio yang terbentuk, gas yang terbentuk mempunyai
susunan + 50% gas methan (CH4), 40% CO2, H2S,
uap air dan gas lain.
Untuk menghilangkan gas-gas pengotor
tersebut dapat dilakukan perlakuan seperti pada gambar berikut :
Fungsi Zeolit
1.
Memecahkan
masalah polusi kandang
2.
Meningkatkan
kualitas pupuk
3.
Meningkatkan
gas bio
Zeolit bentuk dan warnannya seperti
batu lempung. Zeolit bergantung pada zat pengotornya, biasanya berwarna putih
kemerah-merahan, kecoklatan, kekunihan dan kehijau-hijauan.zeolit banyak
terdapat di sekitar gunug api. Dialam terbentuk karenareaksi dari batuan tufa
masam berbutir halus yang bersifat rholitik dengan air pori dan air meteoric.
Deposit zeolit yang sudah dieksploitasi terletak dibayah kabupaten lebak dan
cikembar kabupaten cikembar dan kabupaten sukabumi. Ditempat lain deposit
zeolit masih menunggu jamahan tangan trampil untuk pemanfaatannya bagi
kesejahteraan umat manusia. Potensi zeolidi Indonesia yang depositnya sudah
diketahui dan terletak di 46 lokasi jumlahnya mencapai beberapa juta ton.
III.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Drum,
pipa, kran, ember dan gayung
2.
Pengaduk
dan bahan perekat
IV.
RANCANGAN
ALAT
Ada 2 tipe/cara sederhana dalam
pembuatan biogas :
1.
Tipe
Kontinyu
Diisi kotoran/bubur yang dimasukkan
secara terus menerus
2.
Tipe
Curah
Persyaratan
Suhu lingkungan/daerah besar
pengaruhnya terhadap terbentuknya gas bio. Suhu yang terbaik antara 32oC
– 37OC. suhu yang kurang atau lebih, akan sulit terbentuk gas bio.
Gangguan
Bubur kotoran yang terlalu encer
menyebabkan lapisan atas akan tertutup air sehingga gas yang terbentuk
terganggu karena gas tak dapat menembus keatas.
Dan terlalu kental menyebabkan lapisan
atas kering, akibatnya gas yang terbentuk sangat sedikit.
V.
CARA
KERJA/PROSEDUR
1.
Bubur
kotoran dan daun-daunan dari tumbuhan yang dibusukkan dicampur dengan air,
diaduk sehingga tidak terlalu kental/encer dalam ember
2.
Kemudiaan
bubur halus dalam ember dituang melalui corong ke drum A hingga penuh. Jarak
antara permukaan bubur dengan tutup drum + 15 – 20 cm sebagai tempat
pembentukan/pembuatan gas.
3.
Setelah
20-25 hari ditambah bubur kotoran lagi dan gas akan terbentuk setelah 20 hari
berikutnya. Demikian setiap hari ditambah isi bubur dan diaduk
4. Gas tersebut dialirkan kedrum B. suhu
pada drum A diatur + 30oCyang merupakan suhu pertumbuhan
mikroba. Gas yang disalurkan ke drum B melalui pipa diatur dengan kran penutup.
Drum B dibuat kedap udara dengan suhu 37oC yang selanjutnya dapat
dikonsumsi untuk kompor dan lampu penerangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar