Dear
you,
Tak
perlu kamu ragukan lagi, tidak ada bilangan kuantum yang bisa mengukur
cintaku padamu, cintaku jauh melebihi bilangan Avogadro, dan akan terus
mengikuti asas Pauli, satu orbital maksimun hanya dapat menampung 2
elektron, seperti halnya cintaku padamu, hanya ada aku dan kamu..
Aku
tau semua sudah ada pasangannya, seperti enzim yang hanya akan bereaksi
dengan substratnya, dan kuharap kamulah substrat itu karna hanya
padamulah aku bereaksi..
Walaupun
sekarang reaksi kita masih terbatas pada reaksi searah, yang perlahan
lahan menghabiskan reaktan dalam membentuk produk, tetap kan ketempuh
jalan itu walaupun harus habis beraksi..
Aku
tak peduli berapa atom yang dibutuhkan atom C dan atom H untuk
berpasangan membentuk senyawa. Yang aku tahu, cukup 1 atom Me dan 1 atom
U untuk membentuk senyawa Us..
Cinta
kita tak perlu sekuat ikatan hidrogen, karena aku ga suka ada jarak
diantara kita. Aku juga tak ingin senyawa cinta kita berupa ikatan ion.
Karena aku ga ingin melepas elektron cintamu maupun menyerap elektron
cinta atom lain. Kuharap ikatan cinta kita itu kovalen, ikatan yang
saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Saat
kamu sudah mengerti ketulusanku, kuharap reaksi kimia kita tidak lagi
searah, tapi dua arah, dan bolak balik mencapai kesetimbangan relatif.
Walaupun kadang konsentrasi cinta kita berubah, temperatur hubungan kita
meningkat, dan volume/tekanan hati kita berubah, sistem kesetimbangan
cinta kita tidak akan terganggu, insyaAllah…
"Aku mencintaimu dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat disampaikan oleh Uranium kepada Timbal, yang mengharuskannya meluruh jadi tiada"
(sumber)
Dan terakhir...*lap keringet pake sarung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar