Pada saat kita membuat es batu maka kita telah
mengubah wujud zat cair menjadi zat padat. Demikian juga sebaliknya, es batu
dalam es teh lama-kelamaan akan mencair. Pada kedua peristiwa tersebut telah
terjadi perubahan fisika.
Perubahan fisika adalah perubahan pada zat
yang tidak menghasilkan zat jenis baru. Contohnya beras yang ditumbuk menjadi
tepung. Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan bentuk dan ukuran
yang berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama.
Perubahan kimia
adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada saat
membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang
diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang
berbeda dengan kertas sesudah dibakar. Contoh perubahan kimia, antara lain:
nasi membusuk, susu yang basi, sayur menjadi basi, telur membusuk, telur asin,
besi berkarat, dan lain-lain.
Untuk perubahan
fisika dan kimia kita sudah sering melihatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi kita kadang-kadang terlalu sibuk sehingga tidak menyadarinya. Melalui
percobaan Wiski menjadi air kita akan mempelajari salah satu bentuk perubahan
kimia yang menarik dan bisa dijadikan bahan sulap di depan kelas.
Alat dan Bahan
No.
|
Nama
Alat/Bahan
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Botol
wiski bekas
|
1
buah
|
Bisa
diganti dengan botol air mineral
|
2
|
Gunting
|
1
buah
|
|
3
|
Selotip
|
Secukupnya
|
|
4
|
Betadine
|
1
botol
|
|
5
|
Vitamin
C
|
Secukupnya
|
Prosedur Percobaan
- Masukkan air ke dalam botol secukupnya.
- Masukkan beberapa tetes betadine sehingga larutan berwarna seperti wiski (coklat muda kekuningan).
- Letakkan sedikit vitamin C pada tutup botol wiski. Selanjutnya tutup vitamin C dengan selotip. Buatlah lubang pada selotif dengan bantuan gunting atau jarum.
- Pasang tutup botol dan kocok larutan di dalam botol.
- Amati yang terjadi pada larutan di dalam botol.
Gambar Ilustrasi
percobaan wiski menjadi air
Perhatian: Air Putih hasil reaksi tidak dapat diminum!
Pembahasan
Perubahan warna yang ajaib memang akan
menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa untuk belajar dan memahami berbagai
reaksi kimia dalam kehidupan. Pada percobaan ini kita mengubah warna larutan
iodium yang seperti wiski dengan cara mencampurkannya dengan vitamin C yang
biasa kita konsumsi. Vitamin C atau yang dikenal sebagai asam askorbat apabila
teroksidasi oleh iodin maka akan menjadi asam dehidroaskorbat. Oksidasi vitamin
C oleh yodium ini ditandai dengan perubahan warna coklat menjadi tidak
berwarna. Inilah salah satu cara untuk
menentukan jumlah vitamin C dalam makanan.
Yodium relatif tidak larut, tetapi hal ini
bisa diatasi oleh kompleks yodium dengan iodida untuk membentuk triiodida:
I2
+ I- ↔ I3-
Triiodida mengoksidasi vitamin C untuk membentuk
asam dehidroaskorbat:
C6H8O6
+ I3-+ H2O → C6H6O6 + 3
I-+ 2 H+
Tidak ada komentar:
Posting Komentar