Pernahkan Anda berpikir jika kita bisa
mendapatkan listrik dari jeruk lemon? Atau mungkin dari buah-buahan yang lain?
Menghasilkan listrik dari jeruk lemon atau buah-buahan bukanlah merupakan
sebuah mitos atau sihir. Pemahaman tentang elektrokimia mengarahkan kita agar
dapat menjelaskan jeruk lemon yang telah dirangkai sedemikian rupa dapat
menghasilkan arus listrik.
Perkembangan elektrokimia dimulai dari penemuan
Galvani pada tahun 1791 yang secara tak sengaja
melihat kaki kodok yang sudah mati bisa terkejut saat pisau bedahnya menyentuh
saraf kaki kodok, ia berpendapat bahwa efek ini berkaitan dengan sifat-sifat
syaraf. Selanjutnya penemuan Galvani dikembangkan oleh Volta dan membuktikan bahwa teori Galvani yaitu efek kejutan
kaki kodok adalah salah. Secara fakta, efek ini muncul akibat 2 logam tak
sejenis dari pisau bedah Galvani. Berdasarkan pendapat ini, Volta berhasil
menciptakan Baterai Volta (Voltac Pile)
yang tersusun dari tumpukan logam yang berbeda yang ditengahnya terdapat cairan
elektrolit. Atas jasanya, satuan beda potensial listrik dinamakan volt. Ironisnya,
kedua ilmuwan tersebut ternyata benar (www.elkimkor.wordpress.com, 2011).
Selanjutnya semua alat yang dapat merubah reaksi kimia menjadi energi listrik
dinamakan sel volta atau sel galvani.
Aplikasi
dari konsep tersebut melahirkan gagasan-gagasan baru. Salah satunya adalah
baterai jeruk lemon. Dengan menggunakan logam tak sejenis yang ditancapkan pada
sebuah jeruk lemon kita dapat menghasilkan listrik, minimal listrik tersebut
dapat digunakan untuk menyalakan sebuah lampu LED. Menurut Anda apakah baterai
jeruk lemon dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif?
Alat dan Bahan
No.
|
Nama
Alat/Bahan
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Jeruk
lemon
|
1
buah
|
|
2
|
Kabel
penghubung dengan penjepit buaya
|
4
buah
|
Bisa
diganti dengan alat sejenis
|
3
|
Lempeng
tembaga
|
2
buah
|
Bisa
diganti oleh koin tembaga
|
4
|
Lempeng
seng
|
2
buah
|
Bisa
diganti oleh paku/kaleng susu
|
5
|
Lampu
LED
|
1
buah
|
Prosedur Percobaan
- Siapkan alat dan bahan yang diperluka.
- Susunlah alat dan
bahan yang disiapkan seperti gambar di bawah ini.
- Amati nyala lampu yang dihasilkan
Pembahasan
Listrik dapat dihasilkan dari jeruk
lemon karena terjadi rekasi redoks yang
spontan dalam rangkaian yang dibuat. Jeruk lemon mengandung asam sitrat (C6H8O7).
Senyawa ini yang menyebabkan asam pada jeruk. Asam sitrat termasuk elektrolit
lemah, sehingga dapat dialiri arus listrik. Lempeng seng bertindak
sebagai anode (kutub negatif) merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Sedangkan lempeng tembaga bertindak sebagai katode (kutub positif) merupakan
tempat terjadinya reduksi.
Pada anode, logam Zn melepaskan elektron
dan menjadi Zn2+ yang larut.
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
Pada katode, ion Cu2+ menangkap
elektron dan mengendap menjadi logam Cu.
Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
hal ini dapat diketahui dari berkurangnya
massa logam Zn setelah reaksi, sedangkan massa logam Cu bertambah. Reaksi total
yang terjadi pada sel galvani adalah:
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Seperti sudah kita
ketahui jika listrik adalah elektron yang mengalir. Jika diperhatikan pada
reaksi di atas terdapat spesi yang melepaskan elektron (seng) dan spesi yang
menangkap elektron (tembaga). Proses pelepasan dan penerimaan elektron ini
tentu saja harus melalui suatu perantara, dan yang digunakan sebagai perantara
adalah kabel. Ketika elektron bergerak melalui kabel inilah yang dinamakan
listrik, sehingga dapat menyalakan lampu led yang ditempatkan diantara kabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar