Deterjen
adalah suatu garam ABS (Alkil Benzen Sulfonat) yang digunakan sebagai
bahan untuk mencuci dalam rumah tangga atau industri yang menggantikan
posisi sabun. Daya cuci deterjen jauh lebih kuat dibanding sabun.
Deterjen juga tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Deterjen sebagai
sumber pencemar air karena deterjen sukar diuraikan oleh mikroorganisme,
sehingga deterjen yang berasal dari limbah rumahtangga dan industri,
akan stabil berada dalam air. Batas deterjen dalam air 0,05 mg/liter.
Untuk menguraikan deterjen dapat menggunakan ganggang hijau.
Deterjen adalah garam alkali sulfat atau sulfonat, misalnya :
Rumus unsur diterjen adalah: RSO3Na atau ROSO3Na
Catatan :
Gugus R bersifat hidrofob karena nonpolar, sedangkan gugus COONa atau OSO3Na atau SO3Na bersifat hidrofil karena polar.
Berdasarkan pada rantai alkilnya, diterjen dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Deterjen jenis keras
2. Deterjen jenis lunak
1 Deterjen jenis keras
Deterjen jenis keras memiliki rantai alkil yang bercabang atau rantai
lingkar. Ikatan yang ada pada rantai lingkar demikian kuatnya sehingga
tidak dapat dihancurkan oleh mikroorganisme air/tanah. jadi dapat
mencemarkan lingkungan. Contoh : alkil benzin sulfonat (ABS).
2 Deterjen jenis lunak
Deterjen jenis lunak memiliki rantai alkil lurus. Ikatan antara
atom-atom C pada rantai lurus mudah dihancurkan oleh mikroorganisme
air/tanah. Jadi sifatnya lunak dan tidak mencemarkan lingkungan.
Kelebihan deterjen dengan sabun biasa adalah deterjen tidak membentuk
endapan dengan ion Ca2+ atau pun Mg2+, sehingga deterjen tetap efektif
jika dipakai mencuci dengan air sadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar