Selama tidak ada masalah alergi, roti selai kacang sepertinya adalah
makanan paling aman dan sehat untuk dimakan atau diberikan kepada anak.
Tetapi, keracunan makanan bisa berasal dari makanan favorit dan paling
bernutrisi. Centers for Disease Control (CDC) melaporkan 48 juta warga
AS setiap tahun terinfeksi dengan bakteri, virus atau patogen lain yang
berasal dari makanan yang tercemar.
Hampir 150 ribu orang
dilarikan ke rumah sakit dan 3.000 orang meninggal dunia. Beberapa
sumber mengatakan bahwa jumlah sebenarnya lebih dari yang diperkirakan
CDC. Penyebaran kuman melalui daging dan unggas mencapai 30% dari
keseluruhan penyebab infeksi, dan
menurut Center for Science in the
Public Interest (CSPI), 10 benda berisiko penyebab infeksi mencapai
angka 40%. Pengolahan dan memasak dengan benar sangat disarankan karena
dapat menurunkan risiko secara signifikan, tapi tidak menjamin Anda akan
selalu terhindar dari kontaminasi.
1. Unggas dan daging
Unggas
mentah dan daging mungkin mengandung bakteri berbahaya, seperti:
salmonella, listeria, campylobacteria, and E. coli. Cara memasak yang
benar akan membunuh semua bakteri tersebut. Berhati-hatilah jangan
sampai bakteri menyebar di kulkas, tempat cuci piring atau meja dapur.
2. Daun-daunan hijau
Selada
dan daun-daunan hijau sangatlah sehat, tapi juga rentan terhadap
kontaminasi karena proses atau pengolahan yang tidak benar. Sebagian
besar bakteri berada di bagian luar, cucilah beberapa kali. Salad dalam
kemasan juga harus dicuci.
3. Telur
Telur
bisa terkontaminasi salmonella. Simpan di lemari es dan masak sampai
matang. Jangan terlalu sering mengonsumsi telur mentah atau setengah
matang.
4. Tuna
Tuna mentah yang tidak
disimpan di dalam lemari es dengan benar bisa menyebabkan keracunan dari
bahan yang muncul dari ikan yang membusuk, yang disebut scrombotoxin.
Gejala: sakit kepala, kram, mual dan kehilangan penglihatan. Kontaminasi
tersebut tidak akan hilang saat dimasak.
5. Kerang
Kerang
mentah bisa saja terinfeksi dengan virus norovirus, yang menyebabkan
gastroenteritis atau radang lambung dan usus, atau bisa juga terinfeksi
bakteri vibrio yang merupakan bakteri berbahaya yang menyebabkan
kolera.
6. Kentang
Keracunan makanan yang
dikaitkan dengan umbi yang populer ini sering kali disebabkan oleh
hidangan seperti salad kentang yang tidak disimpan dalam lemari es
dengan baik. Kentang juga bisa terkontaminasi saat proses penanamannya.
Cuci dan masak dengan baik.
7. Es krim
Wabah
keracunan makanan dapat terjadi saat susu hasil pasteurisasi
terkontaminasi dengan susu yang kurang atau tidak dipasteurisasi. Mesin
pembuat es krim yang tidak dibersihkan secara teratur juga dapat menjadi
tempat bertumbuhnya bakteri.
8. Keju
Keju
bisa terkontaminasi dalam pemprosesannya, namun bahaya terbesar muncul
ketika mengonsumsi keju yang terbuat dari susu yang tidak
dipasteurisasi. Keju mentah bisa saja mengandung listeria atau sejenis
bakteri jahat yang biasanya sangat berbahaya bagi ibu hamil.
9. Tomat
Salmonella
bisa hidup pada buah mentah, namun dapat berkembang hingga berkali-kali
lipat jumlahnya saat tomat dipotong dan diletakkan di lingkungan yang
hangat. Simpanlah salsa atau salad tomat yang dipotong menyerupai dadu,
di dalam lemari es.
10. Taoge
Lingkungan yang
hangat dan lembap yang merupakan tempat yang ideal untuk menumbuhkan
taoge juga sangat baik untuk menumbuhkan bakteri. CDC merekomendasikan
anak-anak, orang tua atau siapa pun yang memiliki sistem kekebalan tubuh
yang kurang baik untuk tidak mengonsumsi taoge mentah.
11. Stroberi
Kebanyakan
kasus penyakit yang berhubungan dengan stroberi berasal dari buah yang
terkontaminasi oleh para petani yang sakit atau yang terkena air kotor.
Keringkan stroberi secara menyeluruh dan carilah sumber perkebunan yang
terpercaya untuk membeli buah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar