Model pembelajaran JIGSAW merupakan salah satu model dalam pembelajaran kooperatif.
Penerapan model pembelajaran JIGSAW dalam suatu pembelajaran, setiap
siswa dapat memperoleh tugas untuk mempelajari materi tugas yang berbeda
di dalam kelompok masing-masing, sehingga hal ini dapat menciptakan
tanggung jawab siswa tersebut terhadap tugas yang diterima yaitu untuk
mempelajari tertentu yang didiskusikan dalam kelompok ahli yang kemudian
disampaikan kepada teman-temannya dalam kelompok asal.
Hal tersebut di atas, sesuai dengan pendapat Linda Lundgren mengenai manfaat pembelajaran kooperatif bagi
siswa, antara lain: rasa harga diri menjadi lebih tinggi, sikap
apasitis berkurang, pemahaman yang lebih mendalam, motivasi lebih besar,
hasil belajar lebih tinggi, meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan
toleransi, dan lain sebagainya. Apabila motivasi telah muncul dari dalam
diri seseorang (siswa), maka secara otomatis mereka akan
menunjukkan sikap yang baik yakni tertarik/menerima suatu obyek yang
diberikan kepadanya mereka akan menjadi tekun dalam belajar sehingga
mereka dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik/seperti yang diharapkan, begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan hal itu, motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap sikap
dan prestasi belajar siswa. Motivasi belajar tersebut muncul, karena
disebabkan oleh model pembelajaran JIGSAW siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan mereka berkompetisi untuk mendapat skor kelompok
yang terbaik. Skor kelompok ini didapat dari poin perkembangan setiap kelompok
individu masing-masing, sehingga setiap siswa setiap siswa dari
kelompok tersebut akan menjadi termotivasi dan berusaha belajar dengan
tekun untuk mendapat skor kelompok yang terbaik sehingga kelompok mereka
akan mendapat hadiah atau penghargaan dari guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar