Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein
Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram
Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega, dan margarin
Penambahan lemak juga dimaksudkan untuk menambah kalori, serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan.
Lemak hewani mengandung banyak sterol
yang disebut kolesterol sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan
lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk
cair
Lemak hewani ada yang berbentuk padat
(lemak) yang biasanya berasal dari lemak hewan darat seperti lemak susu
dan lemak sapi. Lemak hewan laut seperti ikan paus, minyak ikan herring yang berbentuk cair dan disebut minyak.
Pembentukan lemak secara alami
Hampir semua bahan pangan banyak mengandung lemak dan minyak, terutama bahan pangan yang berasal dari hewan
Lemak dalam jaringan hewan terdapat dalam jaringan adiposa
Dalam tanaman, lemak disintesis dari satu
molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak yang terbentuk dari
kelanjutan oksidasi karbohidrat dalam proses respirasi
Proses pembentukan lemak dalam tanaman dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu :
– pembentukan gliserol
– pembentukan molekul asam lemak
– kondensasi asam lemak dengan gliserol membentuk lemak
Sintesis gliserol
Dalam tanaman terjadi serangkaian reaksi
biokimia, pada reaksi ini fruktosa difosfat diuraikan oleh enzim aldosa
menjadi dihidroksi aseton fosfat, kemudian direduksi menjadi
α-gliserofosfat. Gugus fosfat dihilangkan melalui proses fosforilasi
sehingga akan terbentuk molekul gliserol
Sintesis asam lemak
Asam lemak dapat dibentuk dari
senyawa-senyawa yang mengandung karbon seperti asam asetat, asetaldehid,
dan etanol yang merupakan hasil respirasi tanaman. Sintesis asam lemak
dilakukan dalam kondisi anaerob dengan bantuan sejenis bakteri
Kondensasi asam lemak dengan gliserol
Pada tahap pembentukan molekul lemak ini
terjadi proses esterifikasi gliserol dengan asam lemak yang dikatalisis
oleh enzim lipase
Minyak pangan dalam bahan pangan biasanya
diekstraksi dalam keadaan tidak murni dan bercampur dengan
komponen-komponen lain yang disebut fraksi lipida.
Fraksi lipida terdiri dari minyak/lemak (edible fat/oil), malam (wax),
fosfolipida, sterol, hidrokarbon, dan pigmen. Dengan cara ekstraksi
yang menggunakan pelarut lemak seperti petroleum eter, etil eter,
benzena, dan kloroform komponen-komponen fraksi lipida dapat dipisahkan.
Lemak kasar (crude fat) tersebut disebut fraksi larut eter.
Jenis lemak dan minyak
Minyak goreng
Minyak goreng berfungsi sebagai
penghantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan
pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu
pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan dan
dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Makin tinggi titik
asap, makin baik mutu minyak goreng tersebut. Titik asap suatu minyak
goreng tergantung dari kadar gliserol bebas
Mentega
Lemak dari susu dapat dipisahkan dari komponen lain dengan baik melalui proses pengocokan atau churning
yaitu proses pemecahan emulsi minyak dalam air. Mentega merupakan
emulsi air dalam minyak dengan kira-kira 18% air terdispersi di dalam
80% lemak dengan sejumlah kecil protein yang bertindak sebagai zat
pengemulsi (emulsifier) Mentega dapat dibuat dari lemak susu
yang manis atau yang asam. Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam
secara spontan atau dapat diasamkan dengan menambah biakan murni bakteri
asam laktat pada lemak susu yang manis yang telah dipasteurisasikan,
sehingga memungkinkan terjadinya respirasi.
Margarin
Margarin merupakan pengganti mentega
dengan rupa, bau, konsistensi, rasa, dan nilai gizi hampir sama.
Margarin juga merupakan emulsi air dalam minyak, dengan persyaratan
mengandung tidak kurang 80% lemak. Lemak yang digunakan dapat berasal
dari lemak hewani atau nabati Lemak hewani yang digunakan biasanya lemak
babi atau lemak sapi, sedangkan lemak nabati yang digunakan adalah
minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak biji
kapas.
Lemak yang dapat digunakan dimurnikan
terlebih dahulu, kemudian dihidrogenasi sampai mendapat konsistensi yang
diinginkan. Lemak diaduk, diemulsikan dengan susu skim yang telah
dipasteurisasi, dan diinokulasi dengan bakteri yang sama seperti pada
pembuatan mentega. Sesudah diinokulasi, dibiarkan 12-24 jam sehingga
terbentuk emulsi sempurna. Bahan lain yang ditambahkan adalah garam,
Na-benzoat, dan vitamin A. Shortening atau mentega putih Shortening
adalah lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan kestabilan
tertentu, umumnya berwarna putih sehingga sering disebut mentega putih
Bahan ini diperoleh dari hasil pencampuran dua atau lebih lemak dengan
cara hidrogenasi. Mentega putih ini banyak digunakan dalam pembuatan cake dan
kue yang dipanggang Fungsinya adalah untuk memperbaiki cita rasa,
struktur, tekstur, keempukan, dan memperbesar volume roti/kue
Sebab-sebab kerusakan lemak
Penyerapan bau
Lemak bersifat mudah menyerap bau.
Apabila bahan pembungkus dapat menyerap lemak, maka lemak yang terserap
ini akan teroksidasi oleh udara sehingga rusak dan berbau. Bau dari
bagian lemak yang rusak ini akan diserap oleh lemak yang ada dalam
bungkusan yang menyebabkan seluruh lemak menjadi rusak.
Hidrolisis
Dengan adanya air, lemak dapat
terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi ini dipercepat
oleh basa, asam, dan enzim-enzim. Dalam teknologi makanan, hidrolisis
oleh enzim lipase sangat penting karena enzim tersebut terdapat pada
semua jaringan yang mengandung minyak. Dengan adanya lipase, lemak akan
diuraikan sehingga kadar asam lemak bebas lebih dari 10%. Hidrolisis
sangat menurunkan mutu minyak goreng, Selama penyimpanan dan pengolahan
minyak atau lemak, asam lemak bebas bertambah dan harus dihilangkan
dengan proses pemurnian dan deodorisasi untuk menghasilkan minyak yang
lebih baik mutunya.
Oksidasi dan ketengikan
Kerusakan lemak yang utama adalah
timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut proses ketengikan. Hal ini
disebabkan oleh proses otooksidasi radikal asam lemak tidak jenuh dalam
minyak. Otooksidasi dimulai dengan pembentukan faktor-faktor yang dapat
mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida lemak atau
hidroperoksida, logam-logam berat, dan enzim-enzim lipoksidase.
Pencegahan ketengikan
Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh
adanya prooksidan dan antioksidan. Prooksidan akan mempercepat
terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan akan menghambatnya.
Penyimpanan lemak yang baik adalah dalam tempat tertutup yang gelap dan dingin. Wadah lebih baik terbuat dari aluminium atau stainless steel, lemak harus dihindarkan dari logam besi atau tembaga. Adanya antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi.
Persamaan antara minyak dan lemak :
1. Merupakan asam karboksilat bervalensi tinggi
2. Tidak larut dalam air
3. Larut dalam pelarut organik, seperti eter, alkohol, benzena, CCl4, Kloroform
4. Berat jenis lebih kecil daripada air
1. Merupakan asam karboksilat bervalensi tinggi
2. Tidak larut dalam air
3. Larut dalam pelarut organik, seperti eter, alkohol, benzena, CCl4, Kloroform
4. Berat jenis lebih kecil daripada air
Minyak
1. Berasal dari Tumbuhan
2. Biasa disebut margarin
3. Umumnya tidak jenuh (terdapat ikatan rangkap)
4. Mudah rusak / tengik
5. Berwujud cair
6. Titik leleh rendah
7. Contohnya asam oleat , asam linoleat dan asam linolenat
1. Berasal dari Tumbuhan
2. Biasa disebut margarin
3. Umumnya tidak jenuh (terdapat ikatan rangkap)
4. Mudah rusak / tengik
5. Berwujud cair
6. Titik leleh rendah
7. Contohnya asam oleat , asam linoleat dan asam linolenat
Lemak
1. Berasal dari hewan
2. Biasa disebut mentega
3. Umumnya jenuh (tidak terdapat ikatan tangkap)
4. Tidak mudah rusak / tengik
5. Berwujud padat
6. Titik leleh tinggi
7. Contohnya Asam Palmitat dan asam stearat
1. Berasal dari hewan
2. Biasa disebut mentega
3. Umumnya jenuh (tidak terdapat ikatan tangkap)
4. Tidak mudah rusak / tengik
5. Berwujud padat
6. Titik leleh tinggi
7. Contohnya Asam Palmitat dan asam stearat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar