mari simak informasi terbaru infokemendikbud.com
berikut ini tentang kemampuan murid yang sangat berpengaruh didikan
dari gurunya, bagaimanapun cerdas atau jeniusnya siswa jika tanpa guru
maka semua itu tidak akan maksimal.....
Setelah mengikuti perjalanan ribuan anak jenius selama empat setengah
dekade, para ahli menarik sebuah pelajaran penting. Anak-anak dengan
tingkat IQ jenius sekalipun tetap memerlukan guru untuk membantu mereka
mencapai potensi maksimal.
Sejak dimulai pada 1971, Study of Mathematically Precocious Youth (SMPY)
telah melacak 5.000 anak-anak jenius di Amerika Serikat. Ini adalah
studi terlama tentang anak-anak berbakat dalam sejarah.
Membantah sistem pendidikan yang seringkali hanya memikirkan cara
memaksimalkan anak-anak dengan kemampuan belajar rendah, temuan SMPY
menyajikan klaim lain. Jangan lupa dengan anak-anak papan atas.
"Suka atau tidak, orang-orang ini benar-benar mengendalikan masyarakat
kita. Anak-anak peringkat atas yang hanya satu persen ini cenderung
menjadi ilmuwan dan akademisi terkemuka, CEO, hakim federal, senator,
serta miliarder," kata psikolog di Program Identifikasi Bakat
Universitas Duke, Jonathan Wai, dilansir dari Business Insider, Selasa
(13/9).
Sayangnya, banyak penelitian SMPY menunjukkan bahwa anak-anak yang
menunjukkan bakat awal di bidang sains dan matematika cenderung tidak
menerima bantuan yang mereka butuhkan. Para guru melihat para siswa
terbaik ini sudah menguasai materi dan tidak butuh bantuan. Mereka fokus
membantu anak-anak dengan kemampuan belajar rendah.
Asumsi bahwa anak-anak cerdas dapat mencapai potensi maksimal mereka
tanpa dorongan adalah sesat. Bukan berarti anak dijejali dengan kerja
keras terus-menerus, orang tua tetap harus melihat batas-batas mereka
dan memberikan rangsangan intelektual semaksimal mungkin.
SMPY juga menemukan, guru dan orang tua dapat membantu siswa berpretasi
tinggi dengan mengenali jenis kecerdasan yang mereka miliki. Banyak anak
berbakat, misalnya, cenderung memiliki kemampuan penalaran spasial yang
luar biasa. Seiring waktu, kekuatan mereka dapat berkembang
mengantarkan mereka menjadi seorang insinyur, arsitek, atau ahli bedah.
Sumber : http://www.republika.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar