Selasa, 21 Januari 2014

Sakit Hati karena Kebanyakan Makan & Minum Bir


fatty liver bir wineAnda sedang frustasi patah hati? Atau cuma pingin cicip sedikit alkohol di akhir hari kesibukan Anda? Kami sarankan jauhkan diri Anda dari minuman bir, wine, atau minuman alkohol lainnya. Atau bagi Anda yang melarikan stres ke kegiatan makan, sebaiknya hindari jua. Karena salah-salah Anda malah semakin sakit hati.
Jangan salah tangkap, sakit hati memang benar-benar bisa terjadi pada orang pecandu alkohol.  Sakit hati disini adalah gangguan hati berupa hati berlemak (fatty liver).
Lemak dalam jumlah sedikit di liver (hati) merupakan hal yang normal. Namun bila jumlah lemak mengambil 5% - 10% berat dari liver Anda, maka kemungkinan besar Anda memiliki kondisi yang dinamakan Fatty Liver. Dimana perlemakan ini dapat disebabkan oleh alkohol ataupun untuk sebagian kasus, non-alkohol. Bila berlanjut, penyakit ini dapat menimbulkan beberapa kondisi yang serius hingga kematian.

Penyakit Fatty Liver bila dilihat dari penyebabnya dapat dibagi menjadi 2  yaitu :

  1. Alcoholic Liver Disease/ Penyakit Hati akibat Alkohol (ALD)
    Selama 15 juta orang di Amerika mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dan sebanyak 90%-100% timbul penyakit ALD.  Fatty liber dapat muncul setelah mengkonsumsi alkohol dalam jumlah sedang atau berat. Kelainan ini pun dapat terjadi hanya dengan konsumsi alkohol dalam jumlah yang berat dalam waktu singkat (acute alcoholic liver disease). Genetik juga berperan penting dalam perkembangan penyakit ini. Beberapa kondisi lain yang juga mempengaruhi penyakit ini adalah hepatitis C, konsumsi zat besi yang tinggi, obesitas dan diet.

  1. Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)
    NAFLD merupakan penyakit yang cukup sering muncul terutama di Amerika. Keadaan ini serupa dengan penyakit hati akibat alkohol namun orang-orang yang menderita penyakit ini tidak mengkonsumsi alkohol atau hanya mengkonsumsi alkohol dalam jumlah sedikit. Liver dapat membesar, dan dengan seiringnya waktu jaringan liver dapat digantikan oleh jaringan ikat yang dinamakan cirrhosis. Pada penyakit ini bila tidak ditangani dapat berkembang menjadi kanker dan menyebabkan kematian. Penyebab dari penyakit ini masih belum jelas, namun erat dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Pada orang-orang ini juga biasa ditemukan keadaan tinggi kolestrol atau trigliserida serta keadaan diabetes atau pre-diabetes.  Ada beberapa faktor juga yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini seperti beberapa jenis obat, virus hepatitis, penyakit hati autoimun, penurunan berat badan yang drastis serta malnutrisi.
Gejala yang  sering muncul adalah:

  • Sering lemas-lemas

  • Penurunan nafsu makan atau berat badan

  • Stamina lemah

  • Mual

  • Sulit konsentrasi

  • Nyeri pada perut kanan atas atau bagian tengah perut

  • Pembesaran hati

  • Kelainan pada kulit berupa perubahan warna kulit menjadi kehitaman terutama pada daerah leher atau ketiak. Bila keadaan ini berlanjut dapat muncul gejala berupa tubuh menjadi kuning, pendarahan dalam, serta gagal hati.
Penanganannya Gimana, Dok?
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan darah untuk memeriksa enzim hati, USG ataupun biopsy sel hati. Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit in. Pengobatan biasanya disesuaikan dengan penyebabnya, seperti bila disebabkan oleh alkohol, maka berhenti konsumsi alkohol merupakan pengobatan yang paling tepat. Bila disebabkan oleh kelebihan berat badan maka cara paling tepat adalah dengan mengurangi berat badan. Coba konsumsi makanan dengan nutrisi yang tepat dan tingkatkan aktivitas fisik.
Solusinya?

  • Membatasi kalori (hindari makanan yang berkalori tinggi)

  • Hal penting lainnya adalah batasi makanan dengan kandungan karbohidrat yang mudah dicerna, seperti:

  • Roti non gandum

  • Nasi

  • Jagung

  • Gula tambahan yang ditemukan di minuman kaleng.

  • Hindari juga obat-obatan yang memperberat penyakit hati.

  • Beberapa studi sedang meniliti efek dari antioksidan atau obat diabetes seperti vitamin E, selenium, dan metformin untuk penyakit ini.

  • Dan terakhir terpenting, berhenti konsumsi alkohol.
Konon salah satu pujangga dangdut legendaris sempat menuangkan ungkapannya; “lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati”. Nah, kalau sudah seperti ini, masih pingin sakit hati karena minum-minuman beralkohol?

Tidak ada komentar: