A. Judul Percobaan : Kompleksiometri
B. Tujuan : Membuat dan menentukan (standarisasi) larutan Na-EDTA
C. Dasar Teori
Titrasi kompleksometri adalah salah
satu tipe reaksi kimia yang berlaku sebagai dasar penentuan titrimetrik
melibatkan pembentukan (formasi) kompleks atau ion kompleks yang larut
namun sedikit
terdisosiasi. Kompleks yang dimaksud di sini adalah
kompleks yang dibentuk melalui reaksi ion logam, sebuah kation, dengan
sebuah anion atau molekul netral
EDTA adalah kependekan dari ethylene diamin tetra acetic. EDTA berupa senyawa kompleks khelat dengan rumus molekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2.
Merupakan suatu senyawa asam amino yang secara luas dipergunakan untuk
mengikat ion logam logam bervalensi dua dan tiga. EDTA merupakan senyawa
yang mudah larut dalam
air,
serta dapat diperoleh dalam keadaan murni. Tetapi dalam penggunaannya,
karena adanya sejumlah tidak tertentu dalam air, sebaiknya
distandardisasi terlebih dahulu.
Gambar struktur EDTA
|
Selektivitas
kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH, misal Mg, Ca, Cr, dan Ba
dapat dititrasi pada pH = 10 EDTA. Sebagian besar titrasi kompleksometri
mempergunakan indikator yang juga bertindak sebagai pengompleks dan
tentu saja kompleks logamnya mempunyai warna yang berbeda dengan
pengompleksnya sendiri. Indikator demikian disebut indikator
metalokromat. Indikator jenis ini contohnya adalah Eriochrome black T;
pyrocatechol violet; xylenol orange; calmagit; 1-(2-piridil-azonaftol),
PAN, zincon, asam salisilat, metafalein dan calcein blue.
Ikatan pada EDTA, yaitu ikatan N yang bersifat basa mengikat ion H+
dari ikatan karboksil yang bersifat asam. Jadi dalam bentuk Ianitan
pada EDTA ini terjadi reaksi intra molekuler (maksudnya dalam molekul
itu sendiri), maka rumus senyawa tersebut disebut "zwitter ion". EDTA
dijual dalam bentuk garam natriumnya, yang jauh lebih mudah larut
daripada bentuk asamnya.
D. Alat dan Bahan
Alat :
- Buret
- Statif
- Pipet
- Pipet seukuran
- Gelas kimia
- Erlenmeyer
Bahan :
- Serbuk CaCO3 sebanyak 0,0835 gram
- Larutan Na-EDTA
- Aquades
- Indikator EBT
- Larutan buffer pH 10
A. Diskusi dan Pembahasan
Asam
Ethylenediaminetetraacetic dan garam sodium ini (singkatan EDTA) bentuk
satu kompleks kelat yang dapat larut ketika ditambahkan ke suatu
larutan yang mengandung kation logam tertentu. Jika sejumlah kecil
Eriochrome Hitam T ditambahkan ke suatu larutan
mengandung kalsium dan ion-ion magnesium pada satu pH dari 10,0 ± 0,1,
larutan menjadi berwarna merah muda. Jika EDTA ditambahkan sebagai satu
titran, kalsium dan magnesium akan menjadi suatu kompleks, dan ketika
semua magnesium dan kalsium telah manjadi kompleks, larutan akan berubah
dari berwarna merah muda menjadi berwarna biru yang menandakan titik
akhir dari titrasi.
Reaksi yaang terjadi adalah sebagai berikut :
Pertama EDTA (H2Y2-) akan kompleks dengan ion kalsium, membentuk satu kompleks merah:
1) H2In- + Ca2+ à CaIn- + 2H+
Pada
titik akhir, EDTA akan kompleks dengan kalsium dan indikator menjadi
lepas, yaitu ditandai oleh warna merah berganti warna biru:
2) EDTA + CaIn- + 2H+ à H2In- + CaEDTA
(merah) (biru)
Berdasarkan data hasil percobaan, di dapatkan besarnya konsentrasi Na-EDTA rata-rata yaitu 1,097 x 10-2 M.
B. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan dan analisis data hasil percobaan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kompleksometri adalah salah satu metode analisis titrimetrik yang melibatkan pembentukan kompleks.
2. Berdasarkan data hasil percobaan standarisasi larutan Na-EDTA dengan larutan CaCl2 didapatkan hasil konsentrasi Na-EDTA sebesar
1,097 x 10-2 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar