Kamis, 21 Februari 2013

Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan



Kelarutan [source]

Kelarutan

Kelarutan adalah nilai perbandingan antara jumlah zat terlarut dalam suatu pelarut. Sebagai contoh, pencampuran gula pasir dan air akan membentuk suatu larutan, yaitu campuran antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang dilarutkan ke dalam zat pelarut dan jumlahnya lebih sedikit daripada zat pelarut. Pelarut adalah zat yang digunakan untuk melarutkan suatu zat dan biasanya jumlahnya lebih besar daripada zat terlarut. Jadi, gula merupakan zat terlarut, sedangkan air merupakan pelarut.

Nilai kelarutan suatu zat berbeda-beda. Semakin besar nilai kelarutan, berarti zat tersebut semakin mudah larut. Kelarutan suatu zat bergantung pada suhu, misalnya kelarutan pada suhu 25o C berbeda dengan kelarutan zat pada suhu 100o C. Kelarutan suatu zat dilambangkan dengan s (solobility) dan dinyatakan dalam satuan g/L atau mol/L. Berdasarkan nilai kelarutannya dalam air, zat dapat dikelompokkan menjadi zat yang mudah larut dan zat yang sulit larut.

Hasil Kali Kelarutan

Hasil kali kelarutan adalah kondisi suatu zat yang dapat larut dalam air hingga tercapai kondisi tepat jenuh. Hasil kali kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai suatu konstanta yang disimbolkan Ksp. Dari nilai kelarutan suatu zat dalam air, ada zat yang mudah larut, ada juga zat yang sulit larut.

Ksp AmBn = [An+]m [Bm-]n

Hubungan antara Ksp dan s

Nilai Ksp dapat juga dihitung berdasarkan hubungan antara Ksp dan kelarutan (s). Hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

 

Cara Memprediksi Terjadinya Pengendapan

Untuk memprediksikan terjadinya endapan dapat dilakukan dengan membandingkan harga Ksp dan Qsp. Qsp adalah hasil kali ion-ion dengan rumus:

 
Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan AmBn.
Jika Qsp < Ksp maka akan terjadi larutan tepat jenuh AmBn.
Jika Qsp = Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan.
 

Rangkuman

1. Suatu zat terlarut di dalam air, maka zat tersebut akan terurai menjadi partikel-partikel dasar (molekul-molekul atau ion-ion) penyusun zat tersebut.
2. Kelarutan (solubility = s) suatu zat dalam suatu pelarut menyatakan jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut. Satuan kelarutan dinyatakan dalam g/L tau mol/L
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat antara lain jenis pelarut, pH larutan, dan suhu.
4. Semakin besar harga Ksp suatu zat, semakin mudah larut zat tersebut.
5. Bila ke dalam sistem kesetimbangan kelarutan ditambahkan ion yang senama akan mengakibatkan kelarutan senyawa tersebut berkurang.

Tidak ada komentar: