Rabu, 14 Januari 2015

Tinja Bisa Jadi Indikator Kesehatan Anda


Diare, infeksi usus dan sembelit ternyata paling sering disebabkan oleh stres.


Tinja atau feses seringkali dianggap tak penting untuk menjadi bahan pembicaraan. Membayangkan bau dan bentuknya saja, orang sudah malas, apalagi memperhatikannya.

Namun mulai sekarang, Anda harus mulai peduli dengan kondisi tinja Anda. Pasalnya, tinja atau kotoran sisa proses pencernaan ini bisa membantu Anda mendeteksi masalah kesehatan yang sedang Anda alami.

"Tinja bisa menjadi indikator kesehatan mental Anda. Masalah seperti diare, infeksi usus dan sembelit ternyata paling sering disebabkan oleh stres," ujar Patolog Vashibased, Dr Prasad Kulkarni.


Nah, beberapa kondisi tinja berikut mungkin bisa jadi tahap awal Anda untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit yang mungkin Anda alami.

1. Ukuran
Sebuah tinja idealnya memanjang dan utuh saat dikeluarkan. Tinja yang terpotong-potong saat Anda mengeluarkannya,  menandakan ada yang salah dengan makanan yang masuk ke usus Anda. Kemungkinan, makanan itu juga melukai usus yang memprosesnya. Jika tidak ada masalah pada tubuh Anda, saat BAB Anda tidak perlu mengejan terlalu kuat karena permukaan tinja tidak keras.

2. Bentuk
Jika tinja yang Anda keluarkan lengket, berair, dan kecil-kecil itu tandanya tubuh Anda tidak menyerap dengan baik sebagian besar nutrisi seperti karbohidrat yang sudah Anda konsumsi. Kondisi yang dikenal dengan mencret ini bisa menyebabkan Anda kekurangan vitamin, zat besi, dan kalsium. Untuk mengatasinya Anda bisa mengonsumsi obat pereda diare atau mengonsultasikannya ke dokter.

3. Warna
Meskipun warna makanan yang Anda konsumsi dapat menentukan warna kotoran yang Anda keluarkan, namun menurut ilmu pengetahuan, warna tinja yang ideal adalah cokelat gelap.

Sedangkan tinja berwarna hitam biasanya dialami saat Anda mengonsumsi vitamin yang mengandung zat besi atau antibiotik yang mengandung bismuth subsalicylate. Perubahan warna ini berbahaya jika dialami dalam jangka waktu yang lama. Namun, jika Anda melihat bahwa warna tinja itu tidak berubah seperti warna semula yakni cokelat bisa jadi ada perdarahan dalam sistem pencernaan Anda.

"Darah di tinja bisa jadi mengindikasikan sesuatu yang jinak seperti wasir, atau bahkan adanya kanker usus besar. Jika kotoran yang Anda keluarkan berwarna hitam dan berukuran besar dalam jangka waktu lama, bisa jadi Anda mengalami pendarahan di dalam usus. Harus segera diperiksakan ke dokter," ujar Kepala Departemen Gastroenterology di Rumah Sakit KEM, Profesor Shobna Bhatia.

Sedangkan, tinja yang  berwarna abu-abu bisa jadi mengindikasikan masalah kesehatan. Meskipun tidak sering terjadi, tinja bewarna abu-abu dapat menandakan blok di aliran empedu atau penyakit liver.

4. Bau
Wajarlah bila feses berbau tak sedap. Jika Anda meninggalkan toilet setelah BAB dan baunya masih tertinggal beberapa jam sesudahnya, hal ini juga normal. Bahkan, bisa jadi merupakan pertanda baik karena isi perut Anda dipenuhi dengan bakteri yang bekerja keras untuk menjaga Anda tetap sehat.

Isi perut Anda diserbu oleh miliaran bakteri yang meningkatkan sistem pencernaan dan proses metabolisme. Bakteri inilah yang menjadi penyebab mengapa kotoran berbau, yaitu akibat aktivitas bakteri di dalam perut Anda.
"Namun, jika bau tak sedap itu mengarah ke busuk, berarti ada banyak karbohidrat dan protein yang belum diserap oleh saluran cerna tersebut," kata Bhatia.

5. Waktu yang tepat
Waktu yang ideal untuk membuang kotoran atau feses adalah setelah bangun tidur di pagi hari. Biasanya makanan yang Anda konsumsi di malam hari memengaruhi kondisi tinja Anda di pagi berikutnya. (Times of India)

sumber: suara.com

Tidak ada komentar: