Di tengah krisis energi dunia, energi terbarukan menjadi solusi
penting. Sehingga harga energi dari fosil akan semakin mahal. Energi
yang dihasilkan dari fosil seperti minyak bumi diprediksi hanya akan
bertahan hingga 42 tahun lagi. Sedangkan gas alam cair bertahan hingga
62 tahun ke depan.
Dengan demikian, uranium sebagai salah satu energi terbarukan
dipandang penting. Sebagai sumber energi nuklir, uranium nantinya dapat
digunakan sebagai pengganti energi fosil yang akan segera habis.
''Ketersediaan uranium dunia diprediksi dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi dunia hingga 3.600 tahun mendatang,'' kata
Staf Ahli Menristek Bidang Energi dan Material Maju, Agus R. Hoetman di
Kampus UGM, Kamis 5 Desember 2012
Menurut Agus, uranium dengan proses daur ulang atau proses ulang
bisa bertahan hingga 3.600 tahun lagi. Dengan demikian uranium sangat
potensial digunakan sebagai alternatif dalam pemenuhan kebutuhan energi
dunia.
''Di Indonesia sendiri potensi cadangan uraniumnya tersebar di
beberapa daerah luar Pulau Jawa. Sehinga memungkinkan penggunaan energi
nuklir jika ke depan sudah tidak ada lagi suplai energi fosil,''
ujarnya.
Penggunaan energi Indonesia, kata Agus, pada tahun 2010 masih
didominasi dengan suplai energi fosil sebesar 95,2 persen. Sementara
energi terbarukan baru dimanfaatkan kurang dari 5 persen. Melihat
kondisi pasokan energi fosil yang terus menipis, maka memaksimalkan
pemanfaatan energi baru dan terbarukan menjadi langkah tepat. Apalagi
Indonesia memiliki potensi besar terhadap sumber energi baru.
''Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan variasi sumber
energi baru dan terbarukan. Seperti air, angin, biomassa, panas bumi,
dan matahari,'' jelasnya.
Cara lain untuk memperbarui energi dengan melakukan penghematan
atau konservasi energi. Melalui konservasi akan lebih menghemat biaya
dibandingkan dengan melakukan penambahan kebutuhan.
''Penyediaan energi termurah dengan konservasi, namun dalam
pelaksanaanya butuh ketelitian dalam menganalisisnya,'' ucapnya.
Sedangkan Wega Trisunaryanti, Guru Besar Jurusan Kimia FMIPA UGM
menyebutkan bahwa hidrogen merupakan salah satu sumber energi terbarukan
yang berpotensi digunakan sebagai alternatif dalam pemenuhan kebutuhan
energi. Selain bersifat terbarukan, hidrogen juga bersifat ramah
lingkungan.
Ini tidak seperti pada energi fosil yang banyak menyumbang emisi
karbon yang membahayakan lingkungan dan kesehatan. ''Hidrogen untuk
bahan bakar cukup ramah lingkungan,'' tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar